Ayub 1 : 21
"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Tuhan mempunya hak untuk mengambil lagi apa yang sudah Ia diberikan kepada kita. Ayub menyadari bahwa Tuhan itu berdaulat, Tuhan berkuasa untuk memberi dan berkuasa juga mengambilnya kembali. Itu hak kemahakuasaan Tuhan yang tidak bisa dihalangi dan dibatasi oleh siapapun. Beberapa alasan mengapa Allah mengambil kembali apa yang telah DIA berikan :
Pertama : Allah Maha Kuasa.
• Ayub 42 : 2 - “Aku tahu bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencana-MU yang gagal“. Tidak ada seorangpun yang dapat menghalangi rencana dan berkat Allah, jikakalau Allah yang datang memberkati hidup kita.
• 1 Samuel 2 : 7 - “Tuhan membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga”. Ini hak preogatifnya Tuhan. Allah berkuasa membuat seseorang menjadi kaya dan Allah berkuasa membuat seseorang menjadi miskin, itulah keputusannya Tuhan. Keputusan segala sesuatu baik di surga dan di bumi ada didalam tanganNYA.
• Amsal 16:9 “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya”. Kita memang harus punya program, rencana, agenda harian, mingguan, bulanan, maupun agenda tahunan, tapi keputusan terakhir kita ada didalam tangan Tuhan.
• Matius 28:18 “Yesus mendekati mereka dan berkata: kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi”. Jadi, segala kuasa di sorga dan di bumi ada di dalam genggaman tangan Tuhan Yesus Kristus.
Kedua : Allah itu baik.
Tuhan itu maha baik. Dia tahu apa yang diberikan itu yang terbaik bagi kita. Kalau kita salah menggunakan pemberian Tuhan maka Tuhan berhak untuk mengambilnya kembali. Pada waktu Dia mengambil itu pun wujud kebaikkannya Tuhan.
”Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut berkerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikkan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28). Tuhan tidak pernah bermaksud jahat dalam kehidupan kita. DIA tidak mau kita lebih mengasihi pemberiannya daripada Si Pemberinya.
“Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas”. (Ayub 23 : 10). Ayub saja yakin dan menyadari keberadaanNya, ”DIA tahu jalan hidupku”. Dalam keadaan ekonomi terpuruk, keluarga dan kesehatannya hancur ia masih sadar akan maksud Tuhan dalam hidupnya.
Satu stetment dahsyat yang diucapkan Ayub : “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-MU yang gagal”. (Ayub 42 : 2) “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu”. (Ayub 42 : 5-6). Inilah pengenalan Ayub akan Allah.
Tuhan itu ingin supaya kwalitas dalam hidup kita itu nampak. IA menguji kita untuk sebuah pemurnian agar bisa timbul seperti emas. Jadi Ayub menyadari kalau Tuhan punya rencana yang indah atas semua kejadian yang dia alami Ayub 23 : 14). Ayub sadar Allah sanggup menolong hidupnya dalam keadaan apapun juga (Ayub 19: 25). Ayub sadar bahwa Allah mengerti dan Allah tahu jalan hidupnya (Ayub 23:10). Jadi, apapun yang Tuhan lakukan dalam kehidupan kita baik pada waktu DIA memberi, atau pun DIA mengambil itu semua bertujuan untuk kebaikkan kita.
Abraham pun demikian, “Firman-NYA: “Ambillah anak mu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan kukatakan kepadamu”, Keesokkan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ketempat yang dikatakan Allah kepadanya”. (Kej 22 : 2-3). Tuhan juga uji Abraham, selama 25 tahun dia menanti seorang anak dan setelah mendapatkannya tiba-tiba mau diambil oleh Allah. Pilihan dan keputusan Abraham tetap bulat, yakni menjalankan apa yang Tuhan telah perintahkan untuk mengorbankan Ishak di bukit Moria. Abraham melakukannya ketika hari masih pagi.
Inilah alasan bangun pagi-pagi, Keluaran 16 : 14-21, Manna harus diambil sebelum matahari terbit supaya tidak keburu cair terkena sinar matahari. Manna itu berbicara tentang firman Tuhan, dimana kita bisa mendengar suara Tuhan, bergaul intim dengan Tuhan. Teladan yang diberikan oleh orang-orang yang mengenal Allah selalu bangun pagi-pagi, untuk datang kehadirat Tuhan dan bersekutu dengan Tuhan. Abraham bangun pagi untuk membawa korban persembahan (Kej 19 :27;Kej 21: 14;Kej 22:3). Yakub juga bangun pagi-pagi (Kej 28:18). Musa & orang-orang besar (Kel 8:20). Yoshua (Yos 3:1). Gideon (Hak 6:38), Hanna (1Sam 15:15), Daud (1 Sam 17:20), Ayub (Ayub 1: 15), Maria ibu Yesus (Luk 24 : 22 ), Rasul – rasul (Kis 5 : 1), yang terakhir teladan terbesar kita adalah Yesus pun bangun pagi-pagi (Markus 1 : 35).
Tuhan bisa mengambil kaki dian jika saudara tidak memiliki kasih yang mula-mula dengan Tuhan (Wahyu 2 : 2-5). Jangan tunggu Tuhan ambil kaki dianmu. Kaki dian ini berbicara soal terang, saudara adalah terang dunia. Baca firman Tuhan setiap hari untuk memancarkan terang Tuhan dalam hidup saudara. “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Tuhan mengambil talenta kita kalau kita tidak menggunakanya dengan benar (Matius 25 : 14 – 30). Supaya talenta kita tidak diambil kembali maka kita mesti menjalankan talenta itu, setiap orang minimal mempunyai 1 talenta, masing-masing menurut kesanggupannya. Tuhan mau setiap kita menemukan kekuatan dan kesanggupan kita masing-masing untuk kita kelola sehingga mendatangkan hormat dan kemuliaan bagi Tuhan.
Paradigma gereja harus berubah. Setiap orang mempunya satu talenta dan harus dikembangkan. Ada 7 raksasa yang harus di tahklukkan karena Tuhan telah memberikan kesanggupan kepada kita masing-masing. Raksasa yang perlu kita tahklukkan adalah :
1. Bidang Sosial. (Matius 25 : 31) Banyak orang susah di sekitar kita. Oleh sebab itu gereja harus
bertindak untuk memberkati lingkungan disekitarnya.
2. Bidang Keluarga. Gereja Tuhan harus bertindak untuk fokus dalam pemulihan keluarga-keluarga
dengan lebih maksimal. Adanya camp Pria Sejati dan Wanita Bijak.
3. Bidang Bisnis. Uang itu adalah hamba yang baik, kalau kita kuasai. Dan uang itu menjadi tuan yang
jahat kalau dia menguasai kita.
4. Bidang Pendidikan. Gereja harus mewarnai dibidang pendidikan, ada KB & TK , SD , Grow In Hope
dan akan terus Tuhan percayakan.
5. Bidang Politik - Pemerintahan. Gereja harus membawa pengaruh terang, yakni ada orang-orang
yang punya integritas dan hati yang jujur, nilai-nilai Kerajaan Allah harusnya mempengaruhi dunia
politik.
6. Bidang Seni – Olahraga.
7. Bidang Entertainment.
Tuhan mau kita menjalankan talenta dan kemampuan kita dengan maksimal. Mewarnai dunia dengan nilai-nilai kerajaan Allah. Cara kita bisa menguasai ke -7 pilar tersebut : Pertama, Berdoalah! Pertajam kekuatanmu dengan terus dekat-intim dengan Tuhan. Kedua, Hiduplah dalam nilai-nilai Kerajaan Allah dalam setiap segi kehidupanmu! Jadilah seorang pebisnis jujur, karyawan atau pegawai yang memiliki kwalitas unggul, orang tua yang benar.
Penutup
Respon kita menentukan mujijat. Gereja akan menguasai setiap bidang kehidupan yang Tuhan percayakan kepada kita. Tuhan Akan membuat kita jadi besar, jadi kepala dan bukan ekor. Perjalanan hidup kita akan berhasil dan beruntung jika kita memiliki respon yang benar. Seperti hati Abraham yang lebih mengasihi Tuhan lebih daripada berkat dan anak yang diberikan Tuhan. Ayub dipulihkan dan dikembalikan milik kepunyaannya 2 kali lipat. Itu semua karena respon yang benar dalam hidupnya.
Tuhan akan percayakan banyak hal kepada kita untuk mempengaruhi kota ini. Hal ini bisa terjadi jika gereja Tuhan, anak-anak-Nya sudah bisa dipercaya, sudah siap dan dewasa. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, itu haknya Tuhan.
Jumat, 30 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar