Jumat, 13 November 2009

JANGAN MENGINGINI







A. PENGANTAR

Tujuan Tuhan memberikan perintah supaya kita hidup dalam keadaan yang lebih baik. Hidup kita sebagai orang yang percaya adalah hidup dengan penuh perjuangan. Kita berjuang untuk melawan keinginan kita dan belajar memenuhi keinginan Allah, supaya kita diberkati. Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. (Ulangan 28:3).


B. PERINTAH KE - 10

Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.
(Keluaran 20:17)

Kata ”jangan mengingini” ayat diatas ini berbicara tentang harta milik, baik dalam bidang materi maupun bidang keinginan yang lain; sexs, wanita, kebahagiaan dan sukacita orang lain, dll. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. (1 Yoh 2:16-17). Dan seringkali tiga tahta yang merusak kebahagiaan orang lain dan yang menuju kepada kebinasaan, kelenyapan itu adalah wanita, harta, dan sex.

Untuk melakukan kehendak Allah atau tidak itu kita dicobai oleh keinginan kita. Kalau kita sudah menginginkan hak milik orang lain itu artinya sudak melanggar kehendak Allah dan sedang menuju kepada kebinasaan, kelenyapan (Keluaran 20:17). Jangan mengingini itu termasuk semua bidang pekerjaan, bisnis, pelayanan yang diluar daripada kehendak Allah. Apabila kita melakukan apapun diluar daripada kehendak Allah maka kita akan mengalami titik jenuh dan sebentar lagi lenyap binasa. Misalnya melayani yang disertai dengan roh kesombongan. Namun jika kita memiliki motivasi dalam melayani untuk mencari perkenanan Allah dan tanpa keinginan yang salah maka kita akan muncul keluar sebagai pemenang.

Manusia memiliki sebuah kecenderungan untuk jatuh ke dalam dosa. Termasuk bisa timbul keinginan seperti itu mengingini rumah sesamamu, mengingini istri sesamamu, ”rumput tetangga kelihatannya memang lebih hijau dari pada rumput dirumah kita.” Kecenderungan hati yang tidak puas dengan apa yang kita miliki. Atau dengan perkataan lain hati manusia cenderung tidak dapat bersyukur atas kasih karunia dan berkat yang Tuhan percayakan kepada kita yang menimbulkan keinginan yang salah, yakni mengingini harta milik orang lain. Kadang kala keinginan kita belum tentu sesuai dengan kebutuhan kita. Keinginan itu tidak salah tapi yang salah adalah mengingini yang diluar kehendak Tuhan. Belajar taat dan setia pada Firman Tuhan merupakan kunci untuk mengetahui kehendak Allah. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan (I Tim 6:7,9). Kita akan memiliki merasa aman jika tahu kehendak Allah dalam hidup ini dan jika tidak maka akan muncul pelanggaran, terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

Keinginan untuk kaya akan menimbulkan kejatuhan. Kita akan terjerat dengan ambisi untuk jadi kaya, akan jatuh kedalam pencobaan dan berbagai nafsu yang hampa yang mencelakakan, yang akan menenggelamkan manusia pada keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (I Tim 6:10). Menjadi kaya boleh, ingin kaya jangan. Yudas menginginkan uang 30 keping perak dengan menjual Yesus.


C. LIMA AKIBAT JIKA KITA INGIN KAYA (I Tim 6: 9-10)

I. Keinginan untuk kaya adalah suatu jerat.
Baru pingin aja sudah mendapatkan jerat dan jatuh ke dalam pencobaan berbagai hawa nafsu yang hampa, menyimpang dari iman, menyiksa diri dan berbagai-bagai duka. Kekayaan bukanlah segala-galanya. Namun Tuhanlah yang segala-galanya. Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. (Ulangan 28: 1-3). Kejarlah Tuhan dengan ketaatan, bukan pada materinya.

II. Hidup manusia tidak tergantung kepada kekayaan.
Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." (Lukas 12: 15). Hidup manusia tidak tergantung kepada kekayaannya. Kita butuh uang tapi uang bukan segala-galanya. Carilah Tuhan sebagai sumbernya.

III. Keinginan untuk kaya akan membutakan mata rohani.
Keinginannya yang kuat untuk menjadi kaya akan menghalalkan segala cara, soal kebenaran urusan belakang. Kita akan menjadi buta secara rohani, sehingga kita tidak bisa untuk membedakan mana yang benar mana salah. Keinginan kita seringkali merupakan tipu daya. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.(Mat 13:22). Banyak orang Kristen tidak berbuah karena buta mata rohaninya. Datang ke gereja cuma supaya Tuhan memberkati dia dan bukan berusaha untuk menyenangkan hati Tuhan dengan hidupnya. Yang Tuhan cari adalah hati yang tulus dan jujur dihadapan-Nya.

IV. Tipu daya yang membuat orang tidak bisa bertumbuh dan berbuah .
Kerohanian kita menjadi tidak bertumbuh dan berbuah karena ada roh keserakahan dan roh ketamakan, hati yang mengingini. Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Filipi 4: 11-12. Belajar mencukupkan diri akan menghindarkan kita dari jerat ingin kaya. Hidup Kristen adalah hidup untuk berjuang dalam ketaatan akan perintah Tuhan. Seperti dalam kisah I Raja-raja 21:1-13, cerita raja Ahab yang ketika melihat kebun anggur milik tetangga, Nabot, akhirnya ia timbul hasrat dan keinginan yang begitu kuat untuk memilih dan memiliki kebun anggur itu. Dan atas nasihat Izebel ia melakukan segala niatnya itu. Akibat dari keinginannya itu mengakibatkan kehancuran dan kematian yang mengerikan, mati dimakan anjing. Oleh sebab itu, dengarkan Firman Tuhan baik-baik dan taatilah. Hindari roh ketamakan dan keserakahan. Belajarlah bersyukur kepada Tuhan.

V. Kekayaan sifatnya sementara dan tidak kekal.
Salah satu cara sikap kita dalam menanti kedatangan Tuhan adalah dengan rindu dekat bersama Tuhan. Belajar mendengar isi hati Tuhan dengan baik dan mencari wajahnya dalam hidup kita, maka kasih karunia Tuhan akan turun atas kita.


D. PENUTUP

Hiduplah dengan penuh ucapan syukur dalam segala hal. Dan lakukanlah perintah Tuhan, Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. (Kolese 3: 5).

Keinginan yang salah akan menimbulkan keserakahan. Sedangkan orang yang serakah akan mendapatkan murka Allah. Belajar untuk mengendalikan diri merupakan kunci untuk menghidari keinginan yang salah. Biarlah keinginan kita sesuai dengan keinginan Tuhan, seperti yang Tuhan mau aku ingin perbuat bagi-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar