Jumat, 13 November 2009
JANGAN BERZINAH
A. PENGANTAR
Yesus segera datang! Dia bisa datang secara global dengan kejadian-kejadian alam tapi Dia juga bisa datang segera dalam hidup kita masing-masing. Persoalannya adalah seandainya Tuhan datang dalam tahun ini kita sudah siap apa belum. Sebab dikatakan bahwa sudah dekat kedatangan Tuhan itu. Sadar akan kedatangan Tuhan yang segera maka sikap kita dalam menantinya adalah dengan berjaga-jaga dan berdoa. Berjaga-jagalah dengan hati kita, perkataan kita, serta tindakan kita. Terus berdoalah dengan rasa haus dan rindu akan Tuhan supaya ada pewahyuan baru dalam hidup kita.
B. KETAATAN MENDATANGKAN BERKAT
"Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. (Ulangan 28:1-3)
"Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau. (Ulangan 28:15)
Segala kutuk itu akan datang ke atasmu, memburu engkau dan mencapai engkau, sampai engkau punah, karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu dan tidak berpegang pada perintah danketetapan yang diperintahkan-Nya kepadamu.
(Ulangan 28: 45)
Segala berkat datang kalau kita mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya, dan jika tidak melakukannya dan tidak setia maka kutuklah yang akan datang. Jadi, berkat akan datang tergantung terhadap bagaimana kita melakukan Firman Tuhan atau tidak.
Sumber persoalan dan permasalahan manusia adalah karena ketidaktaatan terhadap Firman Tuhan, termasuk segala kegagalan yang kita alami. Baik itu kegagalan ekonomi, kemiskinan, sakit-penyakit, kebodohan dan bahkan keluarga yang berantakan maupun dalam hal-hal yang lainnya.
Sekali lagi: "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Yohanes 14:15). Ada dua perintah utama yang Yesus katakan dalam Matius 22:37- 40, Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
C. HUKUM TENTANG PERKAWINAN DALAM HUKUM TAURAT.
Hukum yang ke tujuh dalam 10 perintah Allah: Jangan berzinah (Keluaran 20: 14). Salah satu hukum perkawinan dalam Hukum Taurat adalah tentang hukum perzinahan. Misalnya orang baru dapat dikatakan berzinah jika seorang laki-laki berhubungan badan dengan seorang wanita yang belum kawin dan hukum ini dianggap agak ringan yakni dia tidak dirajam batu sampai mati cukup dia bayar denda saja. Namun jika yang berzinah itu sudah beristri atau bersuami maka hukumannya adalah dilempari batu sampai mati. Hukuman massal dengan lempar batu sampai mati. Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu. (Imamat 20: 10)
Dalam Perjanjian baru Yesus telah memurnikan dan menyempurnakan Hukum Taurat yang berisi 10 perintah Tuhan dua Hukum Kasih. Alasannya karena tak ada seorangpun yang sanggup melakukan dengan sempurna 10 perintah Tuhan itu. Satu saja kita langgar maka sudah melanggar semuanya. Oleh sebab itu, kita diselamatkan bukan karena melakukan Hukum Taurat, tapi kita menerima keselamatan untuk masuk sorga karena ada kasih karunia di dalam Yesus.
Yesus mengajarkan tentang Hukum Taurat yang harus diterapkan, baik hukum yang pertama untuk mengasihi Tuhan dan tidak melemahkan atau meniadakan dosa. Seperti, ... seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah ... Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (Yohanes 8:2-11).
Pada waktu itu Yesus hidup dijaman Taurat dan dibawah hukum pemerintahan Romawi. Hukum Taurat mengatakan bahwa orang yang kedapatan berzinah harus dilempari batu sampai mati. Sedangkan Hukum Sipil Romawi tidak pernah mengajarkan orang yang berbuat zinah itu dilempar batu sampai mati. Ini merupakan dilema yang diperhadapkan oleh ahli-ahli Taurat kepada Yesus. Namun Yesus memberi jawab dengan tepat dan telak. Dan pengajaran Yesus itu sangat dahsyat: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (Matius 5: 27-28)
Perzinahan bisa terjadi secara fisik maupun secara pikiran atau bahkan didalam hati. Selanjutnya Yesus katakan ”Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. (Matius 5:29-30)
Yesus hendak katakan bahwa berzinah itu bukan hanya berzinah saja secara fisik tapi juga berzinah dalam hati ketika melihat seseorang dan menginginkannya itu pun sudah berzinah dengan imajinasinya. Dalam hal ini Yesus mau katakan bahwa tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat dosa.
Kita tidak bisa hidup tanpa dosa selama hidup ini karena begitu ketatnya Hukum Taurat, sehingga tak seorang pun bisa masuk sorga karena melakukannya. Namun hari ini Allah memberikan kasih karuniaNya di dalam Yesus untuk kita bisa selamat dan masuk sorga. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
D. PENUTUP
Kita hidup di dalam kasih karunia Tuhan. Tuhan sudah ampuni dosa perzinahan kita, baik secara langsung maupun dalam pikiran dan hati kita. Pesan penting yang Tuhan katakan adalah ”Jangan mengulangi dosa itu lagi!”
Hukum Masalah Hati berbicara bahwa hati kita tidak boleh menyimpan perzinahan bukan hanya secara fisik tetapi juga dalam pikiran dan hati kita. Oleh sebab itu, Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23).
Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Yesus menunjukkan hal ini pada kita bahwa untuk mentaati Tuhan pun tidak mudah. Oleh karena itu kita membutuhkan kekuatan dari Tuhan untuk melakukan firman Tuhan. Bukti kita mengasihi Tuhan adalah ketika kita menunjukkan bahwa kita bisa mengasihi sesama kita yang kelihatan.
Hukum kasih karunia tetap ada, namun jangan sampai kita juga mengabaikan perintah-perintah Tuhan yang harus kita lakukan dalam hidup kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar