Ayub 1 : 21
"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Tuhan mempunya hak untuk mengambil lagi apa yang sudah Ia diberikan kepada kita. Ayub menyadari bahwa Tuhan itu berdaulat, Tuhan berkuasa untuk memberi dan berkuasa juga mengambilnya kembali. Itu hak kemahakuasaan Tuhan yang tidak bisa dihalangi dan dibatasi oleh siapapun. Beberapa alasan mengapa Allah mengambil kembali apa yang telah DIA berikan :
Pertama : Allah Maha Kuasa.
• Ayub 42 : 2 - “Aku tahu bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencana-MU yang gagal“. Tidak ada seorangpun yang dapat menghalangi rencana dan berkat Allah, jikakalau Allah yang datang memberkati hidup kita.
• 1 Samuel 2 : 7 - “Tuhan membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga”. Ini hak preogatifnya Tuhan. Allah berkuasa membuat seseorang menjadi kaya dan Allah berkuasa membuat seseorang menjadi miskin, itulah keputusannya Tuhan. Keputusan segala sesuatu baik di surga dan di bumi ada didalam tanganNYA.
• Amsal 16:9 “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya”. Kita memang harus punya program, rencana, agenda harian, mingguan, bulanan, maupun agenda tahunan, tapi keputusan terakhir kita ada didalam tangan Tuhan.
• Matius 28:18 “Yesus mendekati mereka dan berkata: kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi”. Jadi, segala kuasa di sorga dan di bumi ada di dalam genggaman tangan Tuhan Yesus Kristus.
Kedua : Allah itu baik.
Tuhan itu maha baik. Dia tahu apa yang diberikan itu yang terbaik bagi kita. Kalau kita salah menggunakan pemberian Tuhan maka Tuhan berhak untuk mengambilnya kembali. Pada waktu Dia mengambil itu pun wujud kebaikkannya Tuhan.
”Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut berkerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikkan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28). Tuhan tidak pernah bermaksud jahat dalam kehidupan kita. DIA tidak mau kita lebih mengasihi pemberiannya daripada Si Pemberinya.
“Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas”. (Ayub 23 : 10). Ayub saja yakin dan menyadari keberadaanNya, ”DIA tahu jalan hidupku”. Dalam keadaan ekonomi terpuruk, keluarga dan kesehatannya hancur ia masih sadar akan maksud Tuhan dalam hidupnya.
Satu stetment dahsyat yang diucapkan Ayub : “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-MU yang gagal”. (Ayub 42 : 2) “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu”. (Ayub 42 : 5-6). Inilah pengenalan Ayub akan Allah.
Tuhan itu ingin supaya kwalitas dalam hidup kita itu nampak. IA menguji kita untuk sebuah pemurnian agar bisa timbul seperti emas. Jadi Ayub menyadari kalau Tuhan punya rencana yang indah atas semua kejadian yang dia alami Ayub 23 : 14). Ayub sadar Allah sanggup menolong hidupnya dalam keadaan apapun juga (Ayub 19: 25). Ayub sadar bahwa Allah mengerti dan Allah tahu jalan hidupnya (Ayub 23:10). Jadi, apapun yang Tuhan lakukan dalam kehidupan kita baik pada waktu DIA memberi, atau pun DIA mengambil itu semua bertujuan untuk kebaikkan kita.
Abraham pun demikian, “Firman-NYA: “Ambillah anak mu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan kukatakan kepadamu”, Keesokkan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ketempat yang dikatakan Allah kepadanya”. (Kej 22 : 2-3). Tuhan juga uji Abraham, selama 25 tahun dia menanti seorang anak dan setelah mendapatkannya tiba-tiba mau diambil oleh Allah. Pilihan dan keputusan Abraham tetap bulat, yakni menjalankan apa yang Tuhan telah perintahkan untuk mengorbankan Ishak di bukit Moria. Abraham melakukannya ketika hari masih pagi.
Inilah alasan bangun pagi-pagi, Keluaran 16 : 14-21, Manna harus diambil sebelum matahari terbit supaya tidak keburu cair terkena sinar matahari. Manna itu berbicara tentang firman Tuhan, dimana kita bisa mendengar suara Tuhan, bergaul intim dengan Tuhan. Teladan yang diberikan oleh orang-orang yang mengenal Allah selalu bangun pagi-pagi, untuk datang kehadirat Tuhan dan bersekutu dengan Tuhan. Abraham bangun pagi untuk membawa korban persembahan (Kej 19 :27;Kej 21: 14;Kej 22:3). Yakub juga bangun pagi-pagi (Kej 28:18). Musa & orang-orang besar (Kel 8:20). Yoshua (Yos 3:1). Gideon (Hak 6:38), Hanna (1Sam 15:15), Daud (1 Sam 17:20), Ayub (Ayub 1: 15), Maria ibu Yesus (Luk 24 : 22 ), Rasul – rasul (Kis 5 : 1), yang terakhir teladan terbesar kita adalah Yesus pun bangun pagi-pagi (Markus 1 : 35).
Tuhan bisa mengambil kaki dian jika saudara tidak memiliki kasih yang mula-mula dengan Tuhan (Wahyu 2 : 2-5). Jangan tunggu Tuhan ambil kaki dianmu. Kaki dian ini berbicara soal terang, saudara adalah terang dunia. Baca firman Tuhan setiap hari untuk memancarkan terang Tuhan dalam hidup saudara. “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Tuhan mengambil talenta kita kalau kita tidak menggunakanya dengan benar (Matius 25 : 14 – 30). Supaya talenta kita tidak diambil kembali maka kita mesti menjalankan talenta itu, setiap orang minimal mempunyai 1 talenta, masing-masing menurut kesanggupannya. Tuhan mau setiap kita menemukan kekuatan dan kesanggupan kita masing-masing untuk kita kelola sehingga mendatangkan hormat dan kemuliaan bagi Tuhan.
Paradigma gereja harus berubah. Setiap orang mempunya satu talenta dan harus dikembangkan. Ada 7 raksasa yang harus di tahklukkan karena Tuhan telah memberikan kesanggupan kepada kita masing-masing. Raksasa yang perlu kita tahklukkan adalah :
1. Bidang Sosial. (Matius 25 : 31) Banyak orang susah di sekitar kita. Oleh sebab itu gereja harus
bertindak untuk memberkati lingkungan disekitarnya.
2. Bidang Keluarga. Gereja Tuhan harus bertindak untuk fokus dalam pemulihan keluarga-keluarga
dengan lebih maksimal. Adanya camp Pria Sejati dan Wanita Bijak.
3. Bidang Bisnis. Uang itu adalah hamba yang baik, kalau kita kuasai. Dan uang itu menjadi tuan yang
jahat kalau dia menguasai kita.
4. Bidang Pendidikan. Gereja harus mewarnai dibidang pendidikan, ada KB & TK , SD , Grow In Hope
dan akan terus Tuhan percayakan.
5. Bidang Politik - Pemerintahan. Gereja harus membawa pengaruh terang, yakni ada orang-orang
yang punya integritas dan hati yang jujur, nilai-nilai Kerajaan Allah harusnya mempengaruhi dunia
politik.
6. Bidang Seni – Olahraga.
7. Bidang Entertainment.
Tuhan mau kita menjalankan talenta dan kemampuan kita dengan maksimal. Mewarnai dunia dengan nilai-nilai kerajaan Allah. Cara kita bisa menguasai ke -7 pilar tersebut : Pertama, Berdoalah! Pertajam kekuatanmu dengan terus dekat-intim dengan Tuhan. Kedua, Hiduplah dalam nilai-nilai Kerajaan Allah dalam setiap segi kehidupanmu! Jadilah seorang pebisnis jujur, karyawan atau pegawai yang memiliki kwalitas unggul, orang tua yang benar.
Penutup
Respon kita menentukan mujijat. Gereja akan menguasai setiap bidang kehidupan yang Tuhan percayakan kepada kita. Tuhan Akan membuat kita jadi besar, jadi kepala dan bukan ekor. Perjalanan hidup kita akan berhasil dan beruntung jika kita memiliki respon yang benar. Seperti hati Abraham yang lebih mengasihi Tuhan lebih daripada berkat dan anak yang diberikan Tuhan. Ayub dipulihkan dan dikembalikan milik kepunyaannya 2 kali lipat. Itu semua karena respon yang benar dalam hidupnya.
Tuhan akan percayakan banyak hal kepada kita untuk mempengaruhi kota ini. Hal ini bisa terjadi jika gereja Tuhan, anak-anak-Nya sudah bisa dipercaya, sudah siap dan dewasa. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, itu haknya Tuhan.
Jumat, 30 Oktober 2009
TIGA KEHENDAK SORGA ATASMU
A. PENGANTAR
Kata ”datanglah kerajaanMu” dalam Doa Bapa Kami memiliki arti supaya Kerajaan Allah datang dalam kehidupan kita. Kerajaan Allah artinya pemerintahan Allah, Allahlah yang memerintah hidup kita, Yesus yang memerintah hidup kita. Kita akan dikuasai oleh kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita (Roma 14:17).
Kalau masih ada dendam, iri, benci, kedengkian yang memerintah di dalam hidupmu maka dapat dikatakan bahwa engkau tidak memiliki kerajaan Allah. Orang yang memiliki kerajaan Allah maka hatinya merdeka dan bebas, artinya kita dibebaskan dari segala problem dan penyakit emosional yang sering kali mengikat hidup kita (Matius 11:28).
Jikalau kita berdoa datanglah kerajaanMu, artinya kita juga berdoa : Tuhan berikan aku anugerah kekuatan, kemampuan supaya kehidupanku tidak dikuasai oleh keakuanku tetapi Engkaulah yang memerintah atas hidupku.
B. PRIORITAS KERAJAAN ALLAH
Ada 3 prioritas utama Kerajaan Allah atau ”kehendak sorga” yang harus terjadi di dalam kehidupan orang percaya artinya kita membiarkan pemerintahan Allah bekerja atas ego kita.
1. Kehendak Allah atas kehidupan jasmani atau materi (Matius 6:11)
Kata ”yang secukupnya” mengandung prinsip tentang hidup sehat dan seimbang, secukupnya. Tuhan tidak menghendaki kita kuatir soal makan dan minum. Firman Tuhan berkata, ”carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya (Mat. 6:33). Tuhan memberkati kita berlimpah-limpah bukan berarti kita harus makan berlimpah-limpah tetapi kita mempergunakannya dengan secukupnya. Kalau Tuhan memberkati kita dengan berlimpah, Ia ingin kita menjadi saluran berkat bagi orang lain. Kalau kita punya prinsip secukupnya maka kita akan terhindar dari ego, dan keakuan kita akan terkikis habis. Datanglah kerajaanMu berarti berdoa mendatangkan apa yang sudah tersedia di kerajaan sorga. Bapa sangat peduli dan tahu apa yang kita butuhkan. Sorga itu seperti gudang makanan, gudang semua logistik yang kita butuhkan. Jika kita hidup dalam kerajaan Allah artinya kita memiliki kelimpahan, baik berkat jasmani atau materi. Mari belajar untuk memanage hidup secukupnya dan mengucap syukur.
2. Kehendak Allah atas kehidupan sosial (Matius 6:12)
Kalau saudara mau diampuni oleh Tuhan maka kita harus melepaskan pengampunan. Kalau kita genggam kebencian atau dendam itu artinya kita sedang mengikuti ego kita. Tetapi kalau kita mau melepaskan pengampunan Tuhan akan memberikan pengampunan. Tuhan ingin kita membangun dan memiliki hubungan yang baik terhadap semua orang. Inilah prinsi tabur-tuai. Kalau saudara ingin diampuni maka saudara harus mengampuni, kalau ingin berdamai dengan Tuhan maka saudara juga harus berdamai dengan orang lain. Di sorga tidak ada permusuhan, kebencian, atau dendam, yang ada adalah pengampunan Tidak ada permusuhan antara Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kalau kita berdamai dengan Tuhan, kita pasti bisa berdamai dengan siapapun. Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan (Ibrani 12:14)
3. Kehendak Allah atas kehidupan rohani (Matius 6:13)
Pencobaan bukan berasal dari Tuhan karena Tuhan tidak pernah mencobai siapapun. Pencobaan itu berasal dari keinginan-keinginan diri kita sendiri (Yak. 1:12-13). Kata keinginan itu sama dengan ego, kemauan dan keakuan. Ada 2 keinginan di dunia ini yang ingin menyeret kita jatuh dalam dosa yaitu keinginan daging dan keinginan mata (I Yoh. 2:16-17). Ingin terlepas dari pencobaan dalam hidupmu? Berjaga-jaga dan berdoalah, serta ikutilah teladan Tuhan Yesus (Mat. 26:41-42)
Pencobaan terjadi bila kita dipromosikan atau diposisikan melebihi kemampuan karakter kita. Untuk itu kita perlu belajar rendah hati, taat, berjaga-jaga, dan berdoa karena Tuhan akan memberikan jalan keluar bagi kita (I Kor. 10:13). Untuk menghadapi pencobaan yang ada kita mesti berjaga-jaga dan berdoa. Tetapi ada juga jalan keluar yang bukan hanya berdoa saja, tapi anda harus lari yakni kalau kita berhadapan dengan dosa seksual (I Kor.6:18), misalnya kasus Yusuf.
Kita mesti menggunakan jalan keluar yang Tuhan sediakan. Hindari soal-soal yang menimbulkan pertengkaran dan carilah damai sejahtera. Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar. Setiap kita adalah hamba Tuhan yang harus ramah terhadap semua orang (2 Tim.1:22-26). Hidup dalam kerajaan Allah adalah hidup yang penuh dengan ketaatan, menyerah kepada kehendakNya. Walaupun sering kali terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan tetapi kita tahu bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28).
C. PENUTUP
Tugas saudara dan saya adalah mengasihi Tuhan. Jika kita mengasihi Tuhan, Allah pasti turut bekerja dalam segala sesuatu. Jadi minimal ada tiga kehendak sorga yang harus terjadi dalam kehidupan kita sekarang ini. Pertama, kehendak Allah atas kehidupan jasmani kita. Yang kedua kehendak Allah atas kehidupan sosial kita. Yang ketiga, kehendak Allah atas kehidupan rohani kita. Pencobaan bukan berasal dari Tuhan tetapi datangnya dari keinginan-keinginan kita yang kita turuti. Untuk bisa mengatasi itu kita mesti berjaga-jaga dan berdoa. Setiap hari kita mesti berdoa sehingga ketika pencobaan itu datang maka kita akan kuat untuk menghadapinya. Teladani Tuhan Yesus yang berkata, ”bukan kehendakKu, tetapi kehendakMu yang jadi!”.
Mana yang lebih berkuasa di dalam hidup kita? Kerajaan Allah, pribadi atau iblis? Siapkan posisi saudara untuk hidup diberkati oleh Tuhan, berjaga-jaga dan berdoa untuk menghadapi semua tantangan yang ada. BLESSINGS
Kata ”datanglah kerajaanMu” dalam Doa Bapa Kami memiliki arti supaya Kerajaan Allah datang dalam kehidupan kita. Kerajaan Allah artinya pemerintahan Allah, Allahlah yang memerintah hidup kita, Yesus yang memerintah hidup kita. Kita akan dikuasai oleh kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita (Roma 14:17).
Kalau masih ada dendam, iri, benci, kedengkian yang memerintah di dalam hidupmu maka dapat dikatakan bahwa engkau tidak memiliki kerajaan Allah. Orang yang memiliki kerajaan Allah maka hatinya merdeka dan bebas, artinya kita dibebaskan dari segala problem dan penyakit emosional yang sering kali mengikat hidup kita (Matius 11:28).
Jikalau kita berdoa datanglah kerajaanMu, artinya kita juga berdoa : Tuhan berikan aku anugerah kekuatan, kemampuan supaya kehidupanku tidak dikuasai oleh keakuanku tetapi Engkaulah yang memerintah atas hidupku.
B. PRIORITAS KERAJAAN ALLAH
Ada 3 prioritas utama Kerajaan Allah atau ”kehendak sorga” yang harus terjadi di dalam kehidupan orang percaya artinya kita membiarkan pemerintahan Allah bekerja atas ego kita.
1. Kehendak Allah atas kehidupan jasmani atau materi (Matius 6:11)
Kata ”yang secukupnya” mengandung prinsip tentang hidup sehat dan seimbang, secukupnya. Tuhan tidak menghendaki kita kuatir soal makan dan minum. Firman Tuhan berkata, ”carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya (Mat. 6:33). Tuhan memberkati kita berlimpah-limpah bukan berarti kita harus makan berlimpah-limpah tetapi kita mempergunakannya dengan secukupnya. Kalau Tuhan memberkati kita dengan berlimpah, Ia ingin kita menjadi saluran berkat bagi orang lain. Kalau kita punya prinsip secukupnya maka kita akan terhindar dari ego, dan keakuan kita akan terkikis habis. Datanglah kerajaanMu berarti berdoa mendatangkan apa yang sudah tersedia di kerajaan sorga. Bapa sangat peduli dan tahu apa yang kita butuhkan. Sorga itu seperti gudang makanan, gudang semua logistik yang kita butuhkan. Jika kita hidup dalam kerajaan Allah artinya kita memiliki kelimpahan, baik berkat jasmani atau materi. Mari belajar untuk memanage hidup secukupnya dan mengucap syukur.
2. Kehendak Allah atas kehidupan sosial (Matius 6:12)
Kalau saudara mau diampuni oleh Tuhan maka kita harus melepaskan pengampunan. Kalau kita genggam kebencian atau dendam itu artinya kita sedang mengikuti ego kita. Tetapi kalau kita mau melepaskan pengampunan Tuhan akan memberikan pengampunan. Tuhan ingin kita membangun dan memiliki hubungan yang baik terhadap semua orang. Inilah prinsi tabur-tuai. Kalau saudara ingin diampuni maka saudara harus mengampuni, kalau ingin berdamai dengan Tuhan maka saudara juga harus berdamai dengan orang lain. Di sorga tidak ada permusuhan, kebencian, atau dendam, yang ada adalah pengampunan Tidak ada permusuhan antara Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kalau kita berdamai dengan Tuhan, kita pasti bisa berdamai dengan siapapun. Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan (Ibrani 12:14)
3. Kehendak Allah atas kehidupan rohani (Matius 6:13)
Pencobaan bukan berasal dari Tuhan karena Tuhan tidak pernah mencobai siapapun. Pencobaan itu berasal dari keinginan-keinginan diri kita sendiri (Yak. 1:12-13). Kata keinginan itu sama dengan ego, kemauan dan keakuan. Ada 2 keinginan di dunia ini yang ingin menyeret kita jatuh dalam dosa yaitu keinginan daging dan keinginan mata (I Yoh. 2:16-17). Ingin terlepas dari pencobaan dalam hidupmu? Berjaga-jaga dan berdoalah, serta ikutilah teladan Tuhan Yesus (Mat. 26:41-42)
Pencobaan terjadi bila kita dipromosikan atau diposisikan melebihi kemampuan karakter kita. Untuk itu kita perlu belajar rendah hati, taat, berjaga-jaga, dan berdoa karena Tuhan akan memberikan jalan keluar bagi kita (I Kor. 10:13). Untuk menghadapi pencobaan yang ada kita mesti berjaga-jaga dan berdoa. Tetapi ada juga jalan keluar yang bukan hanya berdoa saja, tapi anda harus lari yakni kalau kita berhadapan dengan dosa seksual (I Kor.6:18), misalnya kasus Yusuf.
Kita mesti menggunakan jalan keluar yang Tuhan sediakan. Hindari soal-soal yang menimbulkan pertengkaran dan carilah damai sejahtera. Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar. Setiap kita adalah hamba Tuhan yang harus ramah terhadap semua orang (2 Tim.1:22-26). Hidup dalam kerajaan Allah adalah hidup yang penuh dengan ketaatan, menyerah kepada kehendakNya. Walaupun sering kali terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan tetapi kita tahu bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28).
C. PENUTUP
Tugas saudara dan saya adalah mengasihi Tuhan. Jika kita mengasihi Tuhan, Allah pasti turut bekerja dalam segala sesuatu. Jadi minimal ada tiga kehendak sorga yang harus terjadi dalam kehidupan kita sekarang ini. Pertama, kehendak Allah atas kehidupan jasmani kita. Yang kedua kehendak Allah atas kehidupan sosial kita. Yang ketiga, kehendak Allah atas kehidupan rohani kita. Pencobaan bukan berasal dari Tuhan tetapi datangnya dari keinginan-keinginan kita yang kita turuti. Untuk bisa mengatasi itu kita mesti berjaga-jaga dan berdoa. Setiap hari kita mesti berdoa sehingga ketika pencobaan itu datang maka kita akan kuat untuk menghadapinya. Teladani Tuhan Yesus yang berkata, ”bukan kehendakKu, tetapi kehendakMu yang jadi!”.
Mana yang lebih berkuasa di dalam hidup kita? Kerajaan Allah, pribadi atau iblis? Siapkan posisi saudara untuk hidup diberkati oleh Tuhan, berjaga-jaga dan berdoa untuk menghadapi semua tantangan yang ada. BLESSINGS
YESUS KRISTUS ADALAH KUNCI SEGALA BERKAT
Pengantar
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus (Filipi 4:19)
Ada 6 pokok bahasan dari Filipi 4:19
1. “Allahku” tidak seorangpun yang dapat memberkati kita selain Allah.
Segala sesuatu dimulai dari Allah. Kalau kita ingin cari berkat, sukses, damai sejahtera, sukacita, pangkat, kedudukan, posisi, rezeki, maka carilah semuanya itu di dalam Allah (bd. Amos 5:6a).
2. “Akan memenuhi…” kerinduan Allah yang terbesar adalah untuk memberkati kita.
3. “Segala keperluanmu…” Apapun juga keperluan kita Allah sanggup memenuhinya, karena Allah mempunyai berkat di sorga yang tidak pernah habis.
4. “menurut kekayaan-Nya…” persediaan berkat Allah tidak pernah habis menurut kekayaan-Nya.
5. “dan kemuliaan-Nya…” ada tujuan dari segala berkat yang diberikan kepada kita.
6. “dalam Kristus Yesus…” Yesus Kristus adalah kunci segala berkat..
“ALLAHKU” Segala sesuatu dimulai dari Allah
1. MEMILIKI DAN MENGENAL ALLAH
Kita harus memiliki Allah, bukan allah orang lain tetapi Allahku. Kalau kita punya Allah, Allah akan sanggup memenuhi dan mencukupi semua kebutuhan kita butuhkan.
”Allahku” berarti segala sesuatu dimulai dari Allah. Jangan cari berkat diluar Allah. Kalau saudara ingin mencari apa yang saudara ingin dan rindukan, carilah bersama Allah karena Allah adalah sumbernya. “Allahku” artinya tidak ada yang dapat memberkati kita selain Allah yang kita sembah. Itu sebabnya pastikan saudara punya Allah di dalam Yesus Kristus.
2. ALLAH ADALAH PENCIPTA – Yesaya 42:5
Segala sesuatu yang ada dalam alam semesta ini ada penciptanya, yaitu Allah. Tuhan memberikan jaminan kepada kita, untuk mendapatkan segala sesuatu yang kita perlukan, kita harus mengenal Dia sebagai Pencipta.
I Samuel.2:7 : Tuhan membuat miskin dan juga membuat kaya. Tuhan merendahkan seseorang, Ia juga mampu meninggikan seseorang. Tuhan bisa membuat seseorang menjadi miskin?
Contoh : Ada seorang anak yang sudah kelewatan nakalnya. Untuk menyelamatkan dari kenakalan anak tersebut kita terpaksa menggunakan cara lain dengan mengambil rotan dan memukulnya sekalipun orang tua tidak mau memukul anaknya tapi karena orang tuanya tahu kalau anak ini tidak diperlakukan seperti ini kenakalan yang sudah kelewatan ini akan membahayakan masa depannya, akan membahayakan hidupnya. Jadi, terpaksa orang tuanya merotani anak tersebut. Untuk apa tujuannya?
Tujuannya untuk menghentikan kenakalannya. Demikian juga dengan Tuhan. Walaupun Tuhan tidak mau satu anaknya pun miskin tapi terkadang Tuhan terpaksa lakukan itu untuk membuat kita bertobat kembali kepada jalan yang benar, Tuhan izinkan masalah, kesulitan bahkan kemiskinan datang dalam kehidupan kita kita.
Tuhan membiarkan kemiskinan datang dalam kehidupan kita. Pada dasarnya Allah tidak menghendaki kemiskinan ada dalam kehidupan kita (Ulangan 15:4). Kalau kemiskinan itu terjadi karena ada sebab-sebabnya :
1. Karena tidak mendengarkan firman Tuhan dan tidak melakukannya dengan baik dan setia.
2. Karena jauh dari SumberNya. Pastikan Yesus Kristus menjadi Allah kita, sumber berkat.
3. Karena terlalu mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri (Yeremia 17: 5)
3. MENYADARI ALLAH
Kalau kita menyadari Allah yang kita sembah adalah Allah sumbernya, Allah yang menyediakan segala sesuatu pasti akan memenuhi segala kebutuhan kita. Kita tidak perlu khawatir dan cemas menjalani hidup ini karena semua kebutuhan manusia sudah disediakan oleh Tuhan sebelum manusia diciptakan (hari penciptaan).
Tuhan tidak mau kita berlarut-larut dalam kekhawatiran (Matius 6:26-30). Ia hanya menuntut kita untuk PERCAYA (Matius 6:26-30). Itulah modal awal Tuhan memberkati dan bekerja dalam hidup kita. Dia yang berjanji mencukupi kebutuhan kita dan dan kita pasti melihat mujizat terjadi dalam hidup kita. Allah adalah sang Pencipta maka segala sesuatu yang terjadi didalam kehidupan kita bertujuan untuk kebaikan kita (Roma 8:28).
Penutup
Jangan lihat kelemahan, keterbatasan, kekurangan kita, tetapi lihatlah Dia sebagai Pencipta segala sesuatu dan kita harus akui Dia sebagai “Allahku”. Setiap kita diberi kasih karunia, talenta, kemampuan untuk di syukuri dan kita manfaatkan sebaik-baiknya sebagai ungkapan tanggung jawab atas apa yang Tuhan berikan. Kalau kita miskin itu hanya proses Tuhan untuk mendidik kita supaya kembali kepada jalan yang benar. Kalau engkau merasa ditinggalkan sesungguhnya Tuhan tidak pernah meninggalkan engkau. Tetap fokus kepada Allah.
Jangan lihat kelemahanmu karena Allah sesungguhnya sudah menyediakan segala kebutuhan kita sebelum kita diciptakan. Tuhan yang memanggil engkau, Tuhan pasti menyediakan segala kebutuhan yang engkau perlukan.
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus (Filipi 4:19)
Ada 6 pokok bahasan dari Filipi 4:19
1. “Allahku” tidak seorangpun yang dapat memberkati kita selain Allah.
Segala sesuatu dimulai dari Allah. Kalau kita ingin cari berkat, sukses, damai sejahtera, sukacita, pangkat, kedudukan, posisi, rezeki, maka carilah semuanya itu di dalam Allah (bd. Amos 5:6a).
2. “Akan memenuhi…” kerinduan Allah yang terbesar adalah untuk memberkati kita.
3. “Segala keperluanmu…” Apapun juga keperluan kita Allah sanggup memenuhinya, karena Allah mempunyai berkat di sorga yang tidak pernah habis.
4. “menurut kekayaan-Nya…” persediaan berkat Allah tidak pernah habis menurut kekayaan-Nya.
5. “dan kemuliaan-Nya…” ada tujuan dari segala berkat yang diberikan kepada kita.
6. “dalam Kristus Yesus…” Yesus Kristus adalah kunci segala berkat..
“ALLAHKU” Segala sesuatu dimulai dari Allah
1. MEMILIKI DAN MENGENAL ALLAH
Kita harus memiliki Allah, bukan allah orang lain tetapi Allahku. Kalau kita punya Allah, Allah akan sanggup memenuhi dan mencukupi semua kebutuhan kita butuhkan.
”Allahku” berarti segala sesuatu dimulai dari Allah. Jangan cari berkat diluar Allah. Kalau saudara ingin mencari apa yang saudara ingin dan rindukan, carilah bersama Allah karena Allah adalah sumbernya. “Allahku” artinya tidak ada yang dapat memberkati kita selain Allah yang kita sembah. Itu sebabnya pastikan saudara punya Allah di dalam Yesus Kristus.
2. ALLAH ADALAH PENCIPTA – Yesaya 42:5
Segala sesuatu yang ada dalam alam semesta ini ada penciptanya, yaitu Allah. Tuhan memberikan jaminan kepada kita, untuk mendapatkan segala sesuatu yang kita perlukan, kita harus mengenal Dia sebagai Pencipta.
I Samuel.2:7 : Tuhan membuat miskin dan juga membuat kaya. Tuhan merendahkan seseorang, Ia juga mampu meninggikan seseorang. Tuhan bisa membuat seseorang menjadi miskin?
Contoh : Ada seorang anak yang sudah kelewatan nakalnya. Untuk menyelamatkan dari kenakalan anak tersebut kita terpaksa menggunakan cara lain dengan mengambil rotan dan memukulnya sekalipun orang tua tidak mau memukul anaknya tapi karena orang tuanya tahu kalau anak ini tidak diperlakukan seperti ini kenakalan yang sudah kelewatan ini akan membahayakan masa depannya, akan membahayakan hidupnya. Jadi, terpaksa orang tuanya merotani anak tersebut. Untuk apa tujuannya?
Tujuannya untuk menghentikan kenakalannya. Demikian juga dengan Tuhan. Walaupun Tuhan tidak mau satu anaknya pun miskin tapi terkadang Tuhan terpaksa lakukan itu untuk membuat kita bertobat kembali kepada jalan yang benar, Tuhan izinkan masalah, kesulitan bahkan kemiskinan datang dalam kehidupan kita kita.
Tuhan membiarkan kemiskinan datang dalam kehidupan kita. Pada dasarnya Allah tidak menghendaki kemiskinan ada dalam kehidupan kita (Ulangan 15:4). Kalau kemiskinan itu terjadi karena ada sebab-sebabnya :
1. Karena tidak mendengarkan firman Tuhan dan tidak melakukannya dengan baik dan setia.
2. Karena jauh dari SumberNya. Pastikan Yesus Kristus menjadi Allah kita, sumber berkat.
3. Karena terlalu mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri (Yeremia 17: 5)
3. MENYADARI ALLAH
Kalau kita menyadari Allah yang kita sembah adalah Allah sumbernya, Allah yang menyediakan segala sesuatu pasti akan memenuhi segala kebutuhan kita. Kita tidak perlu khawatir dan cemas menjalani hidup ini karena semua kebutuhan manusia sudah disediakan oleh Tuhan sebelum manusia diciptakan (hari penciptaan).
Tuhan tidak mau kita berlarut-larut dalam kekhawatiran (Matius 6:26-30). Ia hanya menuntut kita untuk PERCAYA (Matius 6:26-30). Itulah modal awal Tuhan memberkati dan bekerja dalam hidup kita. Dia yang berjanji mencukupi kebutuhan kita dan dan kita pasti melihat mujizat terjadi dalam hidup kita. Allah adalah sang Pencipta maka segala sesuatu yang terjadi didalam kehidupan kita bertujuan untuk kebaikan kita (Roma 8:28).
Penutup
Jangan lihat kelemahan, keterbatasan, kekurangan kita, tetapi lihatlah Dia sebagai Pencipta segala sesuatu dan kita harus akui Dia sebagai “Allahku”. Setiap kita diberi kasih karunia, talenta, kemampuan untuk di syukuri dan kita manfaatkan sebaik-baiknya sebagai ungkapan tanggung jawab atas apa yang Tuhan berikan. Kalau kita miskin itu hanya proses Tuhan untuk mendidik kita supaya kembali kepada jalan yang benar. Kalau engkau merasa ditinggalkan sesungguhnya Tuhan tidak pernah meninggalkan engkau. Tetap fokus kepada Allah.
Jangan lihat kelemahanmu karena Allah sesungguhnya sudah menyediakan segala kebutuhan kita sebelum kita diciptakan. Tuhan yang memanggil engkau, Tuhan pasti menyediakan segala kebutuhan yang engkau perlukan.
Carilah Dahulu Kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya Bagikan
Pengantar
Yesus berkata, ”Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33). Yesus berbicara tentang Kerajaan Allah, Kerajaan sorga atau Kerajaan Yesus.
A. Kerajaan Allah seumpama Harta Terpendam (Matius 13:44-46)
1. Hal Kerajaan Allah seperti harta yang terpendam di sebuah ladang. Di situ ada harta karun, mungkin ada emas, ada perak, ada minyak, ada hal-hal yang luar biasa berharga, nilainya begitu mahal, tapi masih tersembunyi.
2. Hal Kerajaan Allah itu seperti mutiara yang indah, yakni yang sangat berharga. Demi mutiara yang sangat mahal atau harta karun yang terpendam diladang itu seseorang rela menjual segala miliknya untuk membeli ladang tersebut. Dia rela menjual miliknya, artinya dia menukarkan yang selama ini dia pegang untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik lagi. Kejadian 1:26-28, Allah memberi mandat kepada manusia tetapi manusia memilih berbuat dosa. Dosa membuat manusia terpisah dari Allah dan kehilangan sesuatu yang sangat berharga di dalam hidupnya yakni kerajaan Allah.
B. Kerajaan Allah adalah Kebenaran
Kerajaan Allah itu bukan soal makanan, bukan soal minuman tetapi soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita (Roma 14:17). Tetapi ada yang lebih penting daripada makanan, minuman, dan pakaian (Matius 6:33). Mengapa kita masih mencari yang bukan prioritas kita, yakni soal makan, minum, atau pakaian? Hal yang bukan prioritas itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yakni semua kebutuhan kita. Ingat Bapa tahu kebutuhanmu! (Matius 6:31-32)
Ciri-ciri orang yang hidup dalam kerajaan Allah itu ada tiga yaitu, dalam hidupnya ada kebenaran, ada damai, ada sukacita. Uang dan kekayaan tidak bisa menggantikan ketiga hal ini. Uang itu bukanlah segalanya. Yang paling penting dalam hidup kita adalah kerajaan Allah ada ditengah kita.
Matius 5:3, ”Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” Orang yang miskin adalah ”orang yang rendah hati”. Jika ingin memiliki kerajaan Allah, maka ia harus rendah hati. Itulah kebenaran. Apakah hidup saudara sudah benar dihadapan Tuhan? Orang yang hidup benar dihadapan Tuhan pasti ada damai dan sukacita dihatinya, baik dalam keadaan senang maupun tertekan dalam berbagai persoalan hidup apapun yang dikerjakan Roh Kudus dalam hidup kita. Inilah kepuasan sejati, yaitu selama orang tersebut memiliki kebenaran, damai, dan sukacita. Jika tidak mempunya ketiga hal itu, maka hidup manusia akan kosong. Yang bisa memberikan kepenuhan dan kepuasan adalah kerajaan Allah. Apakah saudara kehilangan kerajaan Allah di dalam hidupmu? Cari dan temukanlah!!
C. Kerajaan Allah adalah Pemerintahan Allah dan Yesus.
Yesus yang memerintah di dalam kehidupan kita. Uang dan kekayaan tidak bisa memberi kepuasaan, tapi kepuasan hanya ada di dalam Yesus (Pengkhotbah 5:9).
Dalam hidup ini ada 3 kerajaan; kerajaan Allah; kerajaan pribadi (kerajaan aku, ego, pribadi kita); dan kerajaan kegelapan. Musuh terhadap kerajaan Allah itu bukan kerajaan iblis, tapi ego kita. Sebab Iblis sudah dikalahkan. Kerajaan pribadi, yakni ego kitalah yang dominan memerintah hidup dan yang membuat kita tidak dapat hidup dalam Kerajaan Allah.
Ego biasanya muncul karena dalam tekanan, masalah, konflik. Ego tersembunyi di dalam alam bawah sadar kita. Yesus rela menderita untuk menukar hidupnya dengan pemerintahan Bapa. Kenapa kita tidak mau tukar ego kita dengan kerajaan Allah? Itu karena kita tidak mengerti dan memahami maksud Tuhan. Kita terus genggam dan tak mau melepaskannya. Kita menganggap hidup kita, gengsi, keinginan daging, nama kita yang paling berharga. Tuhan katakan, ”Tuker! Lepaskan egomu!
Penutup
Carilah kerajaan Allah dan kebenaranNya. Dia seperti mutiara yang berharga, bernilai begitu indah seperti harta yang terpendam di dalam sebuah ladang. Relakah engkau menukarnya dengan egomu? Hukum pertukaran itu adalah hukum gravitasi. Hidup dalam kerajaan Allah adalah ketaatan mutlak.
Bukan si Aku lagi yang memerintah, tapi Tuhan Yesus. Inilah penyerahan hak. Jika kamu rela kehilangan nyawamu, justru kamu akan mendapatkan. Kalau kamu mempertahankan nyawa kamu maka kamu akan kehilangan. Nyawa itu sesuatu yang paling kita sayang. Apa yang terpenting didalam hidup ini? Yohanes Pembaptis berkata, ”Bertobatlah, sebab kerajaan Allah sudah dekat!” bukan ”bertobatlah, sebab kesembuhan sudah dekat”. Jadi yang kita cari jangan kesembuhannya, mujizatnya, tapi carilah kerajaan Allah, yakni Yesus itu sendiri.
Kalau kebenaran, kedamaian, sukacita memerintah, mewarnai didalam hidupmu artinya Yesus sedang memerintah di dalam hidupmu. Itu artinya kita menjadikan Yesus sebagai yang utama didalam hidup ini. Tuhan katakan semuanya akan ditambahkan kepadamu jika kita hidup dalam kerajaan Allah.
ALLAHKU YANG MEMENUHI KEBUTUHANKU
A. Pengantar
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus (Filipi 4:19). Kata memenuhi tersirat kerinduan Allah yang begitu dalam dan besar untuk memberkati kita. Itu sebabnya didalam Kitab Ulangan 28: 3-6 dikatakan “Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.
Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.”
Tuhan selalu mempunyai kerinduan untuk memenuhi semua kebutuhan kita. Hal ini berbicara tentang pemeliharaan Tuhan. Oleh sebab itu kita perlu belajar bagaimana cara Tuhan memberkati dan memelihara kita.
B. Cara Tuhan Memelihara Hidup Kita
lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak. (Keluaran 16:4). Inilah cara Tuhan memelihara hidup kita, perjalanan hidup dari padang gurun menuju kepada tanah perjanjian. Tuhan memelihara semua orang untuk mendapat makan yang cukup buat dirinya sendiri setiap hari, mendapatkan manna Tuhan. Inilah jaminan dan pemeliharaan Tuhan terhadap bangsa Israel tanpa mereka harus bekerja. Berkat sehari untuk sehari dan hanya cukup untuk diri sendiri saja. Inilah Prinsip Hidup Cukup, sudah ada jatah Tuhan setiap hari. Namun janji Tuhan adalah Tanah Perjanjian bagi kita. Janji Tuhan akan memberkati kita secara berkelimpahan supaya kita menjadi berkat bagi banyak orang.
1. Cara Tuhan memelihara kita dipadang gurun, hidup cukup.
Padang gurun itu berbicara suatu masa perjalanan hidup kita yang harus kita lalui ini. Tidak bisa ditawar-tawarkan oleh semua orang Kristen, harus melewati yang namanya padang gurun. Padang guru artinya suatu masa perjalanan hidup kita yang harus kita lalui dimana hidup kita disitu tidak lebih dan tidak kurang, Tuhan pelihara kita cukup. Padang gurun adalah masa-masa banyak orang kehilangan kesempatan untuk melihat berkat, masa-masa gugurnya pahlawan Allah sebab tidak tahan dan tidak kuat dan tidak siap untuk diproses. Sebab padang gurun itu ada ujian-ujian dari soal jasmani, makanan hanya secukupnya, manna. Tapi ingat! Ada saatnya kita mengalami hidup di Padang Gurun, semua proses yang harus kita lalui. Namun tujuan Tuhan atas hidup kita adalah Tanah Perjanjian.
2. Cara Tuhan memelihara kita di area Tanah Perjanjian, hidup berkelimpahan.
Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah merekamakan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan. Yosua 5:12. Jadi di sini orang Israel tidak beroleh Manna lagi. Di Tanah Perjanjian mereka makan hasil dari tanah Kanaan. Oleh sebab itu hiduplah dalam anugrah Tuhan. Hidup di Tanah Perjanjian adalah saatnya menabur untuk menuai dan memakan hasilnya! Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga’’ ( II Korintus 9: 6).
Pertama: Orang yang menabur sedikit menginginkan menuai dan berkat berlimpah-limpah, ingin diberkati secara berlimpah tapi menaburnya sedikit.. Hal ini melanggar hukum kerajaan Allah dan hukum sorga, “Tabur- Tuai”. Milikilah pola pikir tanah perjanjian dan mentalitas kerajaan Allah. Pola pikir kita harus diperbaharui. Dimana kita harus memiliki Mentalitas tanah perjanjian, yakni orang yang menabur banyak akan menuai banyak dan orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit, orang yang tidak menabur tidak akan menuai lain kecuali mereka hanya hidup dipadang gurun. Banyak orang ingin hidup ditanah perjanjian namun masih memakai pola pikir hidup dipadang gurun, tidak perlu menabur dan pokoknya dapat makan. Berkat Tanah Perjanjian itu tidak akan terjadi karena saudara tidak pernah menabur, saudara hanya dipelihara cukup untuk diri sendiri dan sulit untuk menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan ingin kita diberkati secara berkelimpahan supaya hidup kita berdampak dan jadi berkat bagi banyak orang lewat berkat-berkat kita. Hendaklah masing-masing memberikan dan menurut kerelaan dengan hati yang sedih hati karena paksaan sebab Allah mengasihi orang yang memberi sukacita. Allah sanggup melimpahkan kasih karunianya kepada kamu supaya kamu senantiasa yang berkecukupan didalam segala sesuatu, malah apa berkelimpahan dalam segala kepajikan sebab ada tertulis ia membagi-bagikan dan memberikan orang miskin kebenarannya tetap untuk selama-lamanya. Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu. (2 Kor 9:7,8,10).
Tuhan telah menyediakan dua macam jenis makanan untuk kita. Satu benih yang tidak boleh dimakan dan harus ditabur, 10 % atau perpuluhan untuk persediaan perbendaharaan rumah Tuhan, digereja lokal dimana saudara dikeyangkan lewat Firman Allah. Satu benih lagi adalah yang 90% untuk pemenuhan kebutuhan hidup kita dan yang digunakan untuk memberkati banyak orang.
Jangan sampai kita salah menabur. Jangan juga menabur dipinggir-pingir jalan, tapi taburlah di tanah yang subur, gereja lokal kita.
Kedua: Ia tahu musimya untuk menuai dan merawat apa yang dia tabur sampai tiba waktunya ia akan menuai. Pola pikir tanah perjanjian adalah menerima karena kita menabur, sedangkan pola pikir dipadang gurun hanya meminta dan rasa berhak karena kita anak Tuhan. Jangan terus hidup dalam kekanak-kanakan yang hanya memiliki mental meminta-minta, milikilah mental tanah perjanjian yang sanggup memberi. janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah (Galatia 6: 9). Kalau kita menabur kebaikan maka akan ada waktunya untuk menuai kebaikan juga. Jangan kita menjadi lemah, kecewa dan tawar hati. Jagalah hatimu! Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi. Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu,apapun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu!" (Yosua 1: 6,7,8,18)
Syaratnya untuk dapat menuai adalah kita harus lulus dari ujian hati, “hanya kuatkan dan teguhkan hatimu”. Inilah kekuatan kita untuk menaklukan raksasa-raksasa ujian.
C. Penutup
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. (Maleakhi 3:10).
Pasanglah pagar dalam hidup kita untuk melindungi berkat-berkat Tuhan yang telah kita terima dari hama belalang-belalang pelahap dengan cara menabur diladangNya Tuhan untuk menuai berkat seratus kali lipat.
Jangan menjadi lemah, hanya kuatkan dan teguhkan hatimu!
PERCAYALAH BAHWA ALLAHMU YANG AKAN MEMENUHI SEGALA KEBUTUHANMU!
Kamis, 29 Oktober 2009
JAGALAH HATIMU
Amsal 4:23
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan
Kata "hati," "pikiran," "akal budi" atau "cinta" yang banyak digunakan dalam Alkitab, menunjuk pada satu hal yang sama. Apa yang kita lakukan tiap hari ditentukan oleh apa yang terdapat dalam hati kita, sebab isi hati kita akan membuahkan tindakan, baik atau kebalikannya.
B. PENTINGNYA MENJAGA HATI
Mengapa kita perlu menjaga hati itu karena segala sesuatu dalam hidup ini dimulai dari hati, sebab Alkitab katakan bahwa dari hatilah terpancar kehidupan. Artinya adalah hati menentukan segala aspek hidup kita.
Hidup kita ditentukan oleh hati kita. Hati merupakan pusat dari segala masalah kita, pusat hidup yang sesungguhnya. Dari dalam hati manusia timbul pikiran jahat. (Matius 15:18-19; Markus 7:21-23).
Jadi, hati jauh lebih dalam perannya dalam hidup ini daripada pikiran kita. Pikiran adalah tempat, dimana pikiran adalah alat untuk menganalisa dan menghitung, logika. Sedangkan hati adalah pusat roh kita atau inti keberadaan kita.
Hati adalah dasar karakter dan tindakan kita. Bila hati kita belum diperbaharui maka kondisi hati kita adalah seperti dalam Injil Markus 7:21-23 dan Matius 15:18-19.
Itulah sebabnya Tuhan ingin memperbaharui hati kita dan ketika hati kita sudah diperbaharui maka tugas kita adalah menjaganya dengan seksama, dengan segala kewaspadaan, dengan terus menerus supaya tetap bersih dari kebencian, iri hati, dendam agar hati kita berkenan dihadapanNya.
Ulangan 8:2
Mengapa Allah membawa mereka ”bangsa Israel” melewati padang gurun selama 40 tahun itu dikatakan oleh Alkitab untuk menjelaskan dan melihat kondisi hati umat Israel itu seperti apa yang sesungguhnya. Apakah mereka masih keras hati atau tinggi hati, bersungut-sungut atau apakah mereka mau belajar rendah hati dan memiliki sikap hati yang benar ketika mereka menghadapi ujian di padang gurun.
Ternyata, semua persoalan di padang gurun, kesukaran dan kekurangan yang Allah ijinkan adalah cara Allah untuk merendahkan hati mereka. Tuhan mau mereka rendah hati sebelum mereka memasuki dan menikmati berkat-berkat yang ada di tanah perjanjian.
Iblis bukanlah masalah terbesar bagi kita, hati kitalah yang merupakan persoalan terbesar kita. Karena semua persoalan yang muncul kepermukaan dalam hidup kita berasal dari hati kita.
Hati yang mudah terluka, sakit hati, kecewa, dan kepahitan apabila kita tidak bisa menjaganya dengan benar dan dengan sungguh-sungguh maka hidup kita akan merana. Tuhan mau hati kita terjaga, bersih dan berkenan dihadapanNya. Hati kita menentukan luasnya hidup kita.
”Your succes is determined by your heart”
Satu pernyataan yang dahsyat yang pernah diucapkan oleh Ayub, “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-MU yang gagal”. (Ayub 42 : 2). “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu”. (Ayub 42 : 5-6). Inilah pengenalan Ayub akan Allahnya.
Tuhan Allah ingin supaya kualitas dalam hidup kita itu nampak. IA menguji kita untuk sebuah pemurnian agar bisa timbul seperti emas. Jadi Ayub menyadari kalau Tuhan mempunyai rencana yang indah atas semua kejadian yang dia alami (Ayub 23 : 14). Ayub sadar Allah sanggup menolong hidupnya dalam keadaan apapun juga (Ayub 19: 25). Ayub sadar bahwa Allah mengerti dan Allah tahu jalan hidupnya (Ayub 23:10). Jadi, apapun yang Tuhan lakukan dalam kehidupan kita baik pada waktu DIA memberi, atau pun DIA mengambil itu semua bertujuan untuk kebaikan kita. Dan kita tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi atas diri kita adalah untuk kebaikan kita, jika kita mengasihi Allah dan menyesuaikan diri dengan rencana-rencana-Nya. (Roma 8:28, FAYH)
C. AKIBAT TIDAK MENJAGA HATI
HAWA
Hawa tergoda untuk mengambil buah itu dan memakannya. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. (Kejadian 3:6)
KAIN
Kain membunuh adiknya Habel, dimulai dengan hati yang panas karena iri itu dibiarkan dan akibatnya berakhir dengan tindakan membunuh. tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. (Kejadian 4:5-8)
MUSA
Musa sampai tak diperkenankan Tuhan masuk Tanah Perjanjian disebabkan oleh rasa “pahit hati” sehingga ia teledor dengan kata-katanya. Mereka menggusarkan Dia dekat air Meriba, sehingga Musa kena celaka karena mereka; sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya. (Maz 106:32-33). Bandingkan dengan kitab Bilangan 20:2-13. Oleh karena Musa hatinya pahit dan tak menjaga hati, maka keluarlah kutukan dari mulutnya. “Hai bangsa yang durhaka, apakah aku harus keluarkan air dari batu ini?”
YESUS
Yesus pun berkata, “Apa yang diucapkan dimulut meluap dari hati” .
Lukas 6:45
Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
Matius 12:34
Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.
Amsal 18:21.
Hidup dan mati dikuasai lidah. ”Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.”
Matius 12:34.
Hati menentukan perkataan kita. ”... Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.”
Amsal 17:22.
Hati menentukan kesehatan kita. ”Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.”
Amsal 16:9.
Hati menentukan arah hidup kita. ”Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.”
Hosea 10:2-5.
Hati menentukan semangat hidup kita. Hati mereka licik, sekarang mereka harus menanggung akibat kesalahannya: Dia akan menghancurkan mezbah-mezbah mereka, akan meruntuhkan tugu-tugu berhala mereka. Sungguh, sekarang mereka berkata: "Kita tidak mempunyai raja lagi, sebab kita tidak takut kepada TUHAN. Apakah yang dapat dilakukan raja bagi kita?" Mereka membual, mengangkat sumpah dusta, mengikat perjanjian, sehingga tumbuh hukum seperti pohon upas di alur-alur ladang. Penduduk Samaria gentar mengenai anak lembu Bet-Awen. Sungguh, rakyatnya akan berkabung oleh karenanya, dan imam-imamnya akan meratap oleh karenanya, oleh sebab kemuliaannya telah beralih dari padanya.
Akibat dari orang yang tidak menjaga hati adalah hidup dalam kepahitan, keras hati, iri hati, sakit hati, dendam, tawar hati serta tinggi hati. Oleh sebab itu, menjaga hati adalah penting dan mendesak. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan!
D. HATI YANG TUHAN INGINKAN
Rendah hati.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (Matius 11:29).
Rendah hati mungkin adalah sebuah kata yang hampir hilang dari perbendaharaan bahasa kita. Hampir setiap hari kita mendengar atau menyaksikan betapa kehidupan kita, baik yang rajin ke gereja maupun yang jarang ke gereja, yang percaya maupun yang tidak percaya menunjukkan arogansi kekuasaan atau jabatannya, sehingga terjadi konflik dan kehancuran.
Oleh karena itu mengapa Tuhan mau kita rendah hati maka jawabnya dengan satu alasan bahwa hanya karena kita rendah hatilah, maka kita akan menerima kasih karunia Allah untuk dapat menikmati berkat-berkat Tanah Perjanjian.
Apa itu KASIH KARUNIA? Kasih karunia artinya anugrah yang tak layak kita terima namun kita menerimanya. Keselamatan diberikan secara cuma-cuma sekalipun kita sebenarnya tak layak menerimanya. dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (Roma 3:24)
Kasih karunia juga berarti kemampuan dan kekuatan yang Allah berikan kepada kita untuk menghadapi masalah dan menang atas masalah.
1Petrus 5:5-6
Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Yakobus 4:6.
Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
Orang yang rendah hati akan dikasihi Tuhan dan akan ditinggikan Tuhan pada waktunya.
Amsal 22:4.
Orang yang rendah hati diberi kekayaan kehormatan dan kehidupan. Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.
Ulangan 8:1-2; 9:1.
Orang yang rendah akan menduduki tanah perjanjian. "Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu.Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
"Dengarlah, hai orang Israel! Engkau akan menyeberangi sungai Yordan pada hari ini untuk memasuki serta menduduki daerah bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu, yakni kota-kota besar yang kubu-kubunya sampai ke langit
E. CARA UNTUK RENDAH HATI
Bagaimana orang bisa rendah hati dan bagaimana cara kita untuk bisa rendah hati adalah dengan berjalan melewati proses padang gurun. - Jalan menuju rendah hati adalah harus melalui suatu proses – padang gurun.
Satu-satunya cara untuk bisa rendah hati adalah harus melalui yang namanya proses padang gurun. Setiap orang memiliki padang gurunnya masing-masing. Yusuf, Abraham, Musa, Daud, Paulus dan Tuhan Yesus pun mengalami proses padang gurun. Tujuan proses padang gurun dalam kehidupan kita itu hanya satu, yakni membuat kita menjadi orang yang rendah hati.
Mengapa Daud dipilih oleh Tuhan karena Daud adalah orang yang rendah hati. Hanya satu alasannya, yakni hatinya Daud yang bersih.
1Samuel 16:7
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
Pada waktu Daud sudah menjadi raja pun ketika ia ditegur oleh seorang nabi kecil, Natan, dia langsung tersungkur dan bukti respon kerendahan hatinya. Dan Alkitab berkata bahwa orang yang rendah hati merupakan tempat tahtanya Tuhan.
Yesaya 57:15.
Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.”
Sekarang Tuhan tidak lagi tinggal di tempat yang maha tinggi, mulia dan maha kudus, tetapi sekarang Ia tinggal di dalam hati manusia yang mempunyai kerendahan hati. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, —dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? (1Kor 6:19)
F. PENUTUP
Respon hati kita menentukan mujijat. Gereja akan menguasai setiap bidang kehidupan yang Tuhan percayakan kepada kita jika kita sanggup menjaga hati kita. Tuhan Akan membuat kita menjadi besar, jadi kepala dan bukan ekor, jikalau kita bisa menjaga hati.
Seperti hati Abraham yang lebih mengasihi Tuhan lebih daripada berkat dan anak yang diberikan Tuhan. Begitu juga halnya dengan Ayub dapat dipulihkan dan dikembalikan milik kepunyaannya 2 kali lipat. Itu semua karena respon hati yang benar dalam hidupnya. Milikilah respon hati yang benar dihadapan Tuhan! Perjalanan hidup kita akan berhasil dan beruntung jika kita memiliki respon yang benar.
Responsibility begin with me.
Tanggungjawab itu berhenti sampai disini.
Anda bertanggungjawab atas apa yang anda pikirkan, katakan dan lakukan.
Anda dapat memilih menjadi korban keadaan atau yang akan mempengaruhi keadaan.
Memilih adalah sebuah pilihan dan tidak memilih pun juga sebuah pilihan.
Orang sukses menciptakan hasil, orang yang tidak sukses menciptakan banyak alasan
_____________________*************************_________________________
Langganan:
Postingan (Atom)