Jumat, 13 November 2009

ALLAH YANG CEMBURU




A. Pengantar

Sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di tengah-tengahmu, supaya jangan bangkit murka TUHAN, Allahmu, terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi. (Ulangan 6:15; bandingkan & lihat Ulangan 6: 1-25)

Allah kita adalah Allah yang cemburu. Kata cemburu ini tidak pernah kita jumpai antara majikan dan hamba, juga tidak pada hubungan antara guru dan muridnya. Kata cemburu ini biasanya kita jumpai antara pasangan suami-istri atau sang kekasih yang sedang berpacaran yang memiliki hubungan intim dan dekat. Tidak mungkin seorang suami ketika melihat istrinya berhungungan gelap dan berpelukan dengan pria lain ia akan berkata “oh puji Tuhan”. Jika itu ada maka suami tersebut perlu dicurigai. Alkitab menggambarkan bahwa Yesus adalah mempelai laki-laki sedangkan gerejaNya yaitu saya dan saudara adalah mempelai wanita.

2 Korintus 11: 2-3
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.


B. Ia menginginkan kita supaya kita mengutamakan Dia diatas segala-galanya.

Inilah kerinduan Allah yang menyatakan bahwa Dia sebagai mempelai laki-laki dan kita sebagai kekasihNya sang mempelai perempuan, ungkapan kerinduanNya terhadap kita, yaitu: Ia menginginkan kita supaya kita mengutamakan Dia diatas segala-galanya.

Jika kita sebagai seorang suami, sehebat apapun istri kita dalam mencari duit maka seorang suami tetap menginginkan istrinya secara pribadi, bukan mengutamakan duitnya – berkatnya. Demikian juga sebaliknya, sepintar-pintarnya seorang suami dalam mencari duit maka tetap saja istrinya akan mendambakan suami dan kekasihnya bukan duit dan harta bendanya. Begitu juga dengan Tuhan kita. Oleh sebab itu jangan sampai berkat Tuhan yang kita terima menggeser posisi Tuhan dalam hidup kita.

Berkat Tuhan itu ada 3 yaitu berkat rohani, jiwani, dan ketiga adalah berkat keselamatan hidup kekal selama-lamanya. Percaya Yesus itu merupakan jaminan mutlak untuk memperoleh berkat Tuhan. Berkat yang pertama tidak bisa diganti dengan apapun juga. Berkat jiwani itu merupakan sukacita, damai sejahtera serta kepuasan. Kesembuhan dan kesehatan. Berkat materi misalnya rumah, kendaraan, makanan, kedudukan dan jabatan pun jangan sampai menggeser posisi Tuhan dari hidup kita. Tuhan mau dalam hidup ini kita mengutamakan Dia diatas segala-galanya.

Ketika hidup kita diberkati Tuhan maka diharapkan akan membuat kita semakin meninggikan Tuhan, semakin mengutamakan Tuhan diatas segala-galanya. Tempatkan Dia pada tempat atas dalam hidup kita jangan yang lain! Baik pada waktu kita diberkati, pada waktu kita belum diberkati, pada waktu kita sehat, pada waktu kita sakit dan Tuhanlah yang paling atas yang harus ada di dalam hidup kita.

Jika kita meninggikan Yesus sama saja kita sudah meninggikan Bapa. Jika kita ingin melihat wajah Tuhan tersenyum dalam hidup kita maka jangan buat Dia cemburu. Allah yang kita sembah adalah Allah yang cemburu. Dia cemburu karena Dia sayang dan mengasihi kita mempelai perempuanNya.

Satu hal yang sederhana bahwa Tuhan minta daripada kita satu minggu satu hari untuk menikmati waktu bersama dengan Tuhan. Ia rindu kita intim dengan kita. Orang yang mengasihi Allah adalah orang yang akan menggunakan satu hari untuk tidak bekerja, tapi untuk beribadah kepada Tuhan. Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu. Keluaran 16: 26. Yang artinya jika kita bekerja pada hari ketujuh maka hal itu tidak ada berkatnya, walaupun kita mendapatkan berkat akan datang berbagai masalah. Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya. Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku? Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorangpun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu." (Keluaran 16:27-29) Hari ketujuh bagi kita saat ini adalah hari Minggu.


C. Penutup

Allah kita yang kita sembah memperkenalkan diriNya kepada Musa “I am that I am”, Aku adalah Aku. Aku tidak bergantung terhadap kamu dan tidak bergantung kepada apapun. Kalau kita manusia adalah makluk sosial yang hidup saling bergantung satu sama lainnya.

Jangan membuat Allahmu cemburu, taati hukum taurat dengan menguduskan hari sabat. Jika kita melakukanya dengan setia maka tidak ada persoalan apapun dalam hidup kita yang tidak bisa diatasi. Cintamu kepada Tuhan Yesus Kristus yang kita sembah mengalahkan segala persoalan hidup yang kita hadapi.

Utamakan Dia diatas segala-galanya, kalau kita bisa melakukannya dalam hidup kita maka hidup ini akan lebih mudah. Oleh sebab tidak ada satu masalah pun yang tidak dapat diatasi oleh Tuhan, segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.

HUKUM PERTAMA & KEDUA



A. Pengantar.

Allah yang kita sembah adalah Allah yang Cemburu. Allah yang Cemburu menginginkan setiap kita hanya berfokus pada Dia saja, tidak ada yang lain. Jika kita berfokus pada hal selain Allah maka akan banyak masalah dalam hidup kita. Sumber dari permasalahan manusia adalah karena manusia berfokus pada hal di luar Allah.

Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu. Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu. Ulangan 6: 1-9

Segala sesuatu selalu ada tujuannya. Kalimat “supaya baik keadaanmu” diterjemahan lain adalah supaya baik senantiasa keadaanmu. Namun begitu banyak persoalan yang muncul dalam kehidupan kita, baik itu kebodohan, sakit penyakit, kemiskinan, keputusasaan, kekecewaan. Hal itu menunjukkan tanda-tanda bahwa manusia tidak melakukan perintah Tuhan, berfokus pada hal yang lain. Setiap pelanggaran menuai konsekuensinya. Kalau manusia tidak melakukan perintah Allah dan tidak hidup dalam perintah Allah maka persoalan manusia akan muncul dalam hidupnya. Ini adalah kebenaran: ”Orang yang melakukan perintah Allah pasti baik keadaannya.” Kalau keadaan kita baik maka pasti kita diberkati oleh Tuhan.

Akar setiap persoalan manusia adalah bahwa manusia itu tidak melakukan perintah Allah sehingga muncul berbagai persoalan dalam kehidupan. Oleh sebab itu, orang Israel begitu taat dan ketat kepada hukum Allah, didahi dan tangannya mereka itu ada sesuatu yang diikat seperti kotak isinya inti sari dari perintah Allah. Ikatan ditangannya memiliki arti bahwa mereka harus kuat memegang perintah Allah dan ikat didahi supaya mereka merenungkan firman Allah, bukan memikirkan persoalan yang datang. Kita gampang sakit-sakitan karena kita lebih banyak memikirkan persoalan kita, bukan firman Allah. Bangsa Israel pegang perintah itu erat-erat. Hari Sabat bagi mereka adalah hari yang kudus. Itu sebabnya, 10 perintah Allah mutlak harus ditaati oleh orang percaya.

10 perintah Allah adalah dasar dari segala sesuatu aturan hidup antara manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan manusia. Inti 10 perintah Allah adalah taat pada Tuhan. Alasan kita melakukan 10 perintah Allah ada 2 hal :

1. Bukti Iman Kita adalah menuruti perintah Tuhan!
Keselamatan adalah anugrah. Setelah kita yakin diselamatkan pada waktu kita percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Tuhan, maka kita mau melakukan perintah Allah itu sebagai ungkapan syukur. 10 perintah Allah harus kita lakukan. Yesus memberikan kesimpulan, yaitu ”Kasihilah Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa dan kekuatanmu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Hal ada 2 hubungan, dengan Tuhan dan hubungan dengan sesama.

2. Bukti kita mengasihi Tuhan adalah menuruti perintah Tuhan!
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” (Yoh 14 : 14). Jelas bahwa bukti orang yang mengasihi Tuhan ia mentaati segala perintah Tuhan, dan tidak cukup hanya kita menyanyi dan tepuk tangan saja. Tujuan Tuhan memberikan 10 perintah Allah supaya baik keadaan kita, baik itu kesehatan, keluarga, keuangan dan semuanya dalam keadaan baik dan tidak bermaksud membuat hidup kita jadi susah.


B. 10 Perintah Tuhan

10 Perintah Tuhan ini terdiri dari 2 Loh Batu. Batu yang pertama berisi Hukum I tentang 4 Perintah Allah yang utama ini disebut mengasihi Tuhan. Jangan ada padamu Allah lain, jangan menyembah Allah lain, jangan menyebut nama Tuhan Allah dengan sembarangan, kuduskanlah hari sabat. Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. (Matius 22 : 37-38).

Hukum Taurat pada Loh Batu yang ke-II: “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Mat 22 : 39-40).

Jadi Alkitab kita terdiri dari Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi. Kalau di simpulkan Alkitab isinya cuma 2, yaitu Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, akal budi dan kekuatanmu dan Kasihilah sesamamu manusia. Jadi, tujuan Tuhan memberikan 10 Hukum Tuhan kepada bangsa Israel termasuk kita sebagai orang percaya supaya hidup kita diberkati.


I. Hukum yang ke I, yaitu Mengasihi Tuhan.

Tuhan katakan bahwa dosa harus kita akui dan tinggalkan. Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi. (Amsal 18 : 25) Ada 4 dosa yang harus kita akui dan tinggalkan :
Kel 20 : 1-3. Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku. Kita tidak boleh menyembah Allah lain, apakah itu alam, gunung, binatang, batu, pohon, bintang, matahari, arwah-arwah atau roh-roh apapun bentuknya. Ini dosa pertama yang hurus kita akui dan tinggalkan.

Kel 20 : 4-5.
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Jadi, jangan menyembah berhala dalam bentuknya apapun. Kita tidak boleh main-main. Ingat! Ini perintah bukan anjuran juga bukan undangan. Undangan itu kita boleh datang boleh tidak. Tapi kalau perintah itu harus dilakukan!

Kel 20 : 7.
Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Bohong pakai nama Tuhan, nipu pakai nama Tuhan, menyia-nyiakan nama Tuhan, dan apalagi melecehkan nama Tuhan.

Kel 20 : 8-11.
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya. Tuhan memberikan mandate untuk kita bekerja itu 6 hari, bukan 7 hari bekerja. Kalau kita bekerja 7 hari lamanya maka persoalan segera datang dalam hidup kita, sakit-penyakit, kesusahan, tidak ada waktu buat keluarga akhirnya konflik. Jadi, apa yang Tuhan perintahkan kepada kita itu semuanya baik buat kita. Dunia saja meliburkan 1 hari untuk tidak bekerja hari ke 7 istirahat. Orang Kristen bagaimana? Bisakah menikmati satu hari Sabat-Minggu bersama dengan Tuhan? Ini Keharusan!


II. Hukum yang ke II, yaitu Mengasihi Sesama.

"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Mat 7 : 12). Ini disebut dengan Golden Rule atau Peraturan Emas. Jadi apapun yang ingin orang lain lakukan kepada kita, kita juga harus melakukan itu kepada orang lain. Kita harus sungguh-sungguh melakukan perintah Tuhan ini supaya baik keadaan kita.

Ada 6 perintah berikutnya yang harus kita lakukan kepada sesama manusia, kalau kita tidak taati berarti ada 6 dosa yang kita lakukan. Hukum ke 5-10 ini berhubungan dengan sesama manusia.

a. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu (Kel 20 : 12). Tanah ini berbicara tentang rejeki dan usaha. Kalau kita tidak menghormati ayah-ibu kita, maka kita punya masalah besar sekalipun kita ”dalam Tuhan.” Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati (Mat 15 : 4). Kita di gereja boleh hebat, tapi terhadap orang tua kita dirumah, walaupun dia tidak berpendidikan, kita harus hormat. Berkat yang kita terima ketika menghormato orang tua adalah Panjang umur, tanah yang berbicara banyak rejeki kita, serta kebahagian (Efesus 6 : 2-3). Cara kita menghormati orang tua :
1. Jangan pernah merendahkan orang tua. Kecenderungan generasi kita sekarang ini adalah banyak yang tidak hormat sama orang tua.
2. Jangan mempermalukan orang tua kita di depan orang lain.
3. Jangan bersikap dan berbicara kasar terhadap orang tua. Salah satu cara kita menghormati orang tua kita adalah dengan berbicara lemah lembut bukan kasar. Walaupun kita memberi makan orang tua kita, tapi kalau bicara kita kasar itu sama saja tidak hormat.
4. Jangan membiarkan atau mengabaikan kebutuhan orang tua. Jangan telantarkan orang tua kita. Ingat! Kita nanti juga akan menjadi orang tua. Orang yang menghormati orang tuanya akan menuai dan mendapatkan berkat-berkat Tuhan. 1 Tim 5 : 1-2, 1 Tim 2 : 4. Kalau orang tua kita kasar, dan walaupun orang yang lebih tua dari kita itu salah, tegurlah dia selayaknya orang tua kita. Kita harus belajar berbalas budi kepada orang tua, seperti waktu kecil kita dulu diberi makan oleh mereka.
5. Bersikap yang baik kepada orang tua kita. Kalau kita ingin sungguh-sungguh mendapat berkat Allah, lakukan perintah Allah yang ke lima ini: ”hormati orang tua”. Akibatnya kalau kita tidak menghormati orang tua :

a. Di kutuk! (Kej 9 : 20-25) Keturunan ham : Suria, Libia, Mesir ini bangsa yang tidak diberkati, Israel ini terdiri dari negara-negara Arab tapi iri dan cemburunya mereka luar biasa. Minyak di mesir lebih mahal dari air.
b. Rejekinya dipatok (Amsal 30 : 17). Hal ini berbicara tentang serangan iblis yang menggangu kita kalau kita tidak hormat akan orang tua.
c. Mempermalukan dirinya sendiri (Amsal 19 : 26).
d. Di hukum Mati (Mat 15 : 12)

b. Jangan membunuh! (Kel 20 : 13)
Membunuh itu tindakan menghilangkan nyawa orang di luar otoritas yang dipercayakan Tuhan dan negara. Kalau kita lakukan itu berarti kita melanggar perintah Tuhan. Lebih jelas lagi 1 Yoh 3 : 15 katakan, mungkin secara fisik kita tidak membunuh atau menghilangkan nyawa orang lain, tapi kalau kita membenci saudara kita, maka kita adalah seorang pembunuh manusia, dan kalau kita membenci saudara kita, maka tidak ada yang kekal dalam hidup kita. Contoh kasus, Hitler menjadi jahat dan sampai membunuh dengan cara yang sadis terhadap orang Yahudi itu karena kebencian dalam hatinya. Kebencian yang kita tumpuk terus akan mengakibatkan timbulnya tindakan pembunuhan. Yesus berpesan pada waktu mengajar murid-muridnya ’ampunilah mereka yang bersalah kepadamu seperti kamu diampuni oleh bapamu’. ”Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:14-15)


C. PENUTUP


Hukum Taurat yang berisi 10 Perintah Tuhan itu harus dan mutlak dilakukan oleh setiap kita sebagai orang percaya kecuali Taurat yang berhubungan dengan tata cara ibadah.

Sumber segala permasalahan yang muncul ke permukaan bumi dan banyak manusia hidup bermasalah semuanya itu ada dan terjadi karena firman Tuhan telah dilanggarnya. Sekarang masing-masing mengoreksi diri kita. Sudahkah kita mengasihi Tuhan segenap hati, jiwa dan dengan segenap kekuatan kita.

Jangan membuat Allahmu Cemburu! Taati perintahnya! ”Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatanmu.”

JANGAN BERZINAH




A. PENGANTAR

Yesus segera datang! Dia bisa datang secara global dengan kejadian-kejadian alam tapi Dia juga bisa datang segera dalam hidup kita masing-masing. Persoalannya adalah seandainya Tuhan datang dalam tahun ini kita sudah siap apa belum. Sebab dikatakan bahwa sudah dekat kedatangan Tuhan itu. Sadar akan kedatangan Tuhan yang segera maka sikap kita dalam menantinya adalah dengan berjaga-jaga dan berdoa. Berjaga-jagalah dengan hati kita, perkataan kita, serta tindakan kita. Terus berdoalah dengan rasa haus dan rindu akan Tuhan supaya ada pewahyuan baru dalam hidup kita.


B. KETAATAN MENDATANGKAN BERKAT

"Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. (Ulangan 28:1-3)

"Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau. (Ulangan 28:15)

Segala kutuk itu akan datang ke atasmu, memburu engkau dan mencapai engkau, sampai engkau punah, karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu dan tidak berpegang pada perintah danketetapan yang diperintahkan-Nya kepadamu.
(Ulangan 28: 45)

Segala berkat datang kalau kita mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya, dan jika tidak melakukannya dan tidak setia maka kutuklah yang akan datang. Jadi, berkat akan datang tergantung terhadap bagaimana kita melakukan Firman Tuhan atau tidak.

Sumber persoalan dan permasalahan manusia adalah karena ketidaktaatan terhadap Firman Tuhan, termasuk segala kegagalan yang kita alami. Baik itu kegagalan ekonomi, kemiskinan, sakit-penyakit, kebodohan dan bahkan keluarga yang berantakan maupun dalam hal-hal yang lainnya.

Sekali lagi: "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Yohanes 14:15). Ada dua perintah utama yang Yesus katakan dalam Matius 22:37- 40, Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."


C. HUKUM TENTANG PERKAWINAN DALAM HUKUM TAURAT.

Hukum yang ke tujuh dalam 10 perintah Allah: Jangan berzinah (Keluaran 20: 14). Salah satu hukum perkawinan dalam Hukum Taurat adalah tentang hukum perzinahan. Misalnya orang baru dapat dikatakan berzinah jika seorang laki-laki berhubungan badan dengan seorang wanita yang belum kawin dan hukum ini dianggap agak ringan yakni dia tidak dirajam batu sampai mati cukup dia bayar denda saja. Namun jika yang berzinah itu sudah beristri atau bersuami maka hukumannya adalah dilempari batu sampai mati. Hukuman massal dengan lempar batu sampai mati. Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu. (Imamat 20: 10)

Dalam Perjanjian baru Yesus telah memurnikan dan menyempurnakan Hukum Taurat yang berisi 10 perintah Tuhan dua Hukum Kasih. Alasannya karena tak ada seorangpun yang sanggup melakukan dengan sempurna 10 perintah Tuhan itu. Satu saja kita langgar maka sudah melanggar semuanya. Oleh sebab itu, kita diselamatkan bukan karena melakukan Hukum Taurat, tapi kita menerima keselamatan untuk masuk sorga karena ada kasih karunia di dalam Yesus.

Yesus mengajarkan tentang Hukum Taurat yang harus diterapkan, baik hukum yang pertama untuk mengasihi Tuhan dan tidak melemahkan atau meniadakan dosa. Seperti, ... seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah ... Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (Yohanes 8:2-11).

Pada waktu itu Yesus hidup dijaman Taurat dan dibawah hukum pemerintahan Romawi. Hukum Taurat mengatakan bahwa orang yang kedapatan berzinah harus dilempari batu sampai mati. Sedangkan Hukum Sipil Romawi tidak pernah mengajarkan orang yang berbuat zinah itu dilempar batu sampai mati. Ini merupakan dilema yang diperhadapkan oleh ahli-ahli Taurat kepada Yesus. Namun Yesus memberi jawab dengan tepat dan telak. Dan pengajaran Yesus itu sangat dahsyat: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (Matius 5: 27-28)

Perzinahan bisa terjadi secara fisik maupun secara pikiran atau bahkan didalam hati. Selanjutnya Yesus katakan ”Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. (Matius 5:29-30)

Yesus hendak katakan bahwa berzinah itu bukan hanya berzinah saja secara fisik tapi juga berzinah dalam hati ketika melihat seseorang dan menginginkannya itu pun sudah berzinah dengan imajinasinya. Dalam hal ini Yesus mau katakan bahwa tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat dosa.

Kita tidak bisa hidup tanpa dosa selama hidup ini karena begitu ketatnya Hukum Taurat, sehingga tak seorang pun bisa masuk sorga karena melakukannya. Namun hari ini Allah memberikan kasih karuniaNya di dalam Yesus untuk kita bisa selamat dan masuk sorga. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.



D. PENUTUP


Kita hidup di dalam kasih karunia Tuhan. Tuhan sudah ampuni dosa perzinahan kita, baik secara langsung maupun dalam pikiran dan hati kita. Pesan penting yang Tuhan katakan adalah ”Jangan mengulangi dosa itu lagi!”

Hukum Masalah Hati berbicara bahwa hati kita tidak boleh menyimpan perzinahan bukan hanya secara fisik tetapi juga dalam pikiran dan hati kita. Oleh sebab itu, Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Amsal 4:23).

Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Yesus menunjukkan hal ini pada kita bahwa untuk mentaati Tuhan pun tidak mudah. Oleh karena itu kita membutuhkan kekuatan dari Tuhan untuk melakukan firman Tuhan. Bukti kita mengasihi Tuhan adalah ketika kita menunjukkan bahwa kita bisa mengasihi sesama kita yang kelihatan.

Hukum kasih karunia tetap ada, namun jangan sampai kita juga mengabaikan perintah-perintah Tuhan yang harus kita lakukan dalam hidup kita.

JANGAN MENCURI





A. Pengantar

Tujuan Tuhan dengan memberikan perintahNya adalah supaya kita diberkati. Semua peraturan dan hukum atau perintah yang Tuhan berikan kepada kita hanya ada satu alasan supaya hidup kita diberkati dan keadaan kita baik. Oleh sebab itu ikuti aturan main Tuhan. Jika Tuhan bilang ”Jangan Mencuri” ya kita tidak boleh mencuri.


B. Perintah ke 8 : Keluaran 20:15 ”Jangan Mencuri”


Mencuri adalah tindakan seseorang yang mengambil hak milik yang bukan miliknya secara sah. Atau dengan perkataan lain mengambil hak orang lain tanpa sepengetahuan si pemiliknya. Mencuri itu tidak diperbolehkan, alasannya karena mencuri adalah tindakan mengambil hak milik orang lain tanpa sepegetahuan dan tanpa seijin dari si pemiliknya, merugikan orang lain. Mencuri itu ada dua kategori, yaitu: pertama Mencuri secara aktif dan kedua Mencuri secara pasif.


1. Mencuri secara aktif

Mencuri secara aktif yang berhubungan dengan hak milik orang lain. Secara materi seperti mencuri HP, makanan, pakaian, buku, dll. Mencuri yang yang berhubungan secara non materi, yaitu sesuatu yang tidak kelihatan. Misalnya mencuri waktu; ini sering terjadi pada waktu kerja dikantor. Pada waktu kita masuk kerja kita terlambat, terus kita pulang kerja belum waktunya pulang kita sudah pulang duluan tanpa sepengetahuan bos. Mencuri dalam bidang rohani; ”Jangan ada Allah lain dihadapanKu”, artinya Tuhan tidak mau ada siapapun yang menempatkan dia sebagai posisi yang pertama dalam bidang rohani. Kalau kita menempatkan hal yang lain melebihi Allah maka dengan begitu kita tanpa sadar bahwa kita telah mencuri kemuliaan Allah, mencuri posisi Allah dalam hidup kita. Oleh sebab itu berhati-hatilah terhadap pelayanan yang membuat kita bisa meninggikan diri. Mencuri waktu yang seharusnya waktu untuk melayani dan memuji Tuhan, untuk menyembah dan beribadah dan itu sering kali kita pakai untuk diri kita sendiri.

Kita harus menyediakan waktu yang khusus untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Mungkin melalui saat teduh, doa pagi, baca Alkitab, memuji, menyembah dan melayani. Tapi sering kali kita tidak sadar bahwa kita telah gunakan waktu itu habis-habisan untuk diri kita dengan mencari uang, dan hobby kita. Termasuk tidak membayar perpuluhan. Tuhan mau bahwa kita menyadari akan kesalahan kita saat ini.


2. Mencuri secara pasif

Mencuri secara pasif misalnya menemukan tas atau dompet orang lalu kita mengambil serta memakainya padahal kita tahu bahwa itu milik orang lain. Kita menerima uang kembali yang lebih ketika kita belanja dan uangnnya itu sering kali kita anggap sebagai berkat maka hal itu kita sudah merugikan orang lain. Dan apabila kita berhutang kepada seseorang dan berjanji untuk membayarnya dan akhirnya kita tidak membayarnya tepat pada waktunya maka kita pun sudah termasuk juga mencuri walaupun tidak aktif. Kalau kita berutang dan janji harus dibayar. Dalam membayar gaji kepada orang dikantor tetapi sudah lewat waktunya dan diulur-ulur itu pun sudah termasuk mencuri hak seseorang.


C. Mencuri adalah karakternya iblis

Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. (Yohanes 10:10)

Tuhan melarang kita untuk mencuri karena mencuri itu karakternya iblis. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok. (Yoh 10:1).

Yesus mengumpamakan dirinya seperti pintu dan fungsi pintu untuk orang yang masuk dan keluar. Kalau kita tidak masuk melalui pintu dan keluar dengan melompat jendela dan lompat pagar itu diumpamakan seperti pencuri. Pencuri disejajarkan dengan kejahatan dan dosa yang lain, ”Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan” (Mark 7: 21-22).

Mencuri itu menajiskan orang. Posisi seorang pencuri sama dengan kejahatan yang lain, yang sumbernya dari dalam hati. Hati semua manusia yang belum diperbaharui cenderungnya ingin mencuri dan dosa yang lainnya. Alasan pertama orang mencuri karena terpaksa, kekurangan. Apakah semua orang yang terpaksa dan kekurangan itu harus mencuri, itu bukan jawabannya. Karena banyak orang yang berkelimpahan pun masih tetap mencuri.

Alasan kedua adalah bahwa orang mencuri karena orang itu tidak merasa puas dengan apa yang ada dalam dirinya. Makanya kalau hidup kita merasa tidak puas akan memiliki kecenderungan untuk mencuri dengan berbagai macam cara bentuknya. Puas disini seseorang bisa bersyukur dengan berkat yang ia terima.


D. Solusinya untuk tidak mencuri lagi

1. Kita harus menjadi manusia baru.
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (2 Korintus 5:17). Kalau usaha manusia lama kita untuk tidak mencuri maka akan tetap saja gagal. Taurat tidak dapat menyelesaikan masalah dosa manusia karena manusia tidak dapat melakukan Hukum Taurat secara sempurna dan Yesus datang dan tidak ada yang bisa masuk sorga kalau diukur secara Taurat. Oleh sebab itu Yesus datang ke dalam dunia untuk mati mengantikan hukuman dosa kita. Ingat! Kita adalah orang yang pernah mencuri. Mencuri adalah dosa dan kita yang pernah mencuri seharusnya dihukum oleh Allah. Namun Allah telah memberikan solusi bagi kita di dalam Yesus untuk memperoleh pengampunanNya menjadi manusia baru. Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. (Efesus 4:28)

Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi. Masalahnya adalah apakah pikiran, mentalitas, cara pandang kita sudah diperbaharui u belum bahwa ”tanpa mencuri saya yakin saya diberkati.” Jika kita hidup diberkati oleh Tuhan mengapa masih juga mencuri, itu tandanya belum menjadi manusia baru.

2. Mengucap syukur, memiliki rasa puas dengan berkat yang diterima.
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan ... I Tim 6: 6-12.

Belajar mengucap syukur dengan apa yang Tuhan berikan kepada kita, apapun yang Tuhan berikan merupakan rahasia kita untuk bisa merasa puas dalam hidup ini. Memiliki rasa puas terhadap berkat Tuhan akan membuahkan keuntungan dalam hidup kita. Inilah gambaran sebuah doa bagaimana Tuhan menginginkan supaya kita merasa puas dan bersyukur dengan apa yang kita terima. Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku. (Amsal 30:7-9)

3. Miliki iman bahwa Tuhan kita sanggup untuk memelihara kita.
Kalau kita mau bertahan untuk tidak mencuri karena kita tahu bahwa kekurangan kita hanya sebuah proses yang harus kita lalui seperti dipadang gurun. Oleh sebab itu, kita mesti mempunyai iman dan menyadari bahwa Tuhan itu sanggup memelihara kita. "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" (Wahyu 7:1-3). Tuhan memateraikan umat pilihanNya.

I Raja-raja 17 :7-17.
Dalam keadaan kritis dan tidak punya apa-apa lagi seperti yang dialami oleh janda di Sarfat, ia datang pada seorang hamba Tuhan yang namanya Elia, seorang nabi Allah. Nabi Elia katakan berilah dahulu maka percayalah bahwa kamu akan menerima yang kamu butuhkan, Tuhan akan melakukan dan memelihara sepanjang hidupmu. Beriman dalam kondisi kekurangan, itu penting. Tuhan sanggup memelihara kita. Oleh sebab itu, janganlah mencuri. Tuhan sanggup memberkati kita dengan caraNya sendiri, jangan pakai alasan manusia lama kita. Lakukan sesuatu dalam keadaan kesulitan seperti apapun tetap utamakan Tuhan, berikan terlebih dahulu kepada Tuhan kalau saudara ingin melihat pemeliharaan dan mujijat terjadi dalam hidupmu. Ketaatan kita akan mengalirkan berkat Tuhan dan kita tak akan pernah kekurangan. Orang sungguh-sungguh kepadaNya maka Tuhan tidak akan menelantarkan hidupnya. Orang yang berani melakukan, melayani dan mengutamakan Tuhan maka semuanya akan ditambahkan (Mat 6:33).


D. Penutup

Kekurangan kita bukan alasan untuk tidak dapat memberi, teladani si janda Sarfat. Percaya bahwa Allah sanggup memelihara hidup kita. "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"

Inilah proteksi Tuhan terhadap hamba-hambaNya. Tuhan itu adalah penjaga yang kuat atas orang percaya termasuk Tuhan juga menjaga dan melindungi dalam bidang ekonomi maupun dibidang-bidang kehidupan kita yang lain.

JANGAN MENGINGINI







A. PENGANTAR

Tujuan Tuhan memberikan perintah supaya kita hidup dalam keadaan yang lebih baik. Hidup kita sebagai orang yang percaya adalah hidup dengan penuh perjuangan. Kita berjuang untuk melawan keinginan kita dan belajar memenuhi keinginan Allah, supaya kita diberkati. Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. (Ulangan 28:3).


B. PERINTAH KE - 10

Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.
(Keluaran 20:17)

Kata ”jangan mengingini” ayat diatas ini berbicara tentang harta milik, baik dalam bidang materi maupun bidang keinginan yang lain; sexs, wanita, kebahagiaan dan sukacita orang lain, dll. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. (1 Yoh 2:16-17). Dan seringkali tiga tahta yang merusak kebahagiaan orang lain dan yang menuju kepada kebinasaan, kelenyapan itu adalah wanita, harta, dan sex.

Untuk melakukan kehendak Allah atau tidak itu kita dicobai oleh keinginan kita. Kalau kita sudah menginginkan hak milik orang lain itu artinya sudak melanggar kehendak Allah dan sedang menuju kepada kebinasaan, kelenyapan (Keluaran 20:17). Jangan mengingini itu termasuk semua bidang pekerjaan, bisnis, pelayanan yang diluar daripada kehendak Allah. Apabila kita melakukan apapun diluar daripada kehendak Allah maka kita akan mengalami titik jenuh dan sebentar lagi lenyap binasa. Misalnya melayani yang disertai dengan roh kesombongan. Namun jika kita memiliki motivasi dalam melayani untuk mencari perkenanan Allah dan tanpa keinginan yang salah maka kita akan muncul keluar sebagai pemenang.

Manusia memiliki sebuah kecenderungan untuk jatuh ke dalam dosa. Termasuk bisa timbul keinginan seperti itu mengingini rumah sesamamu, mengingini istri sesamamu, ”rumput tetangga kelihatannya memang lebih hijau dari pada rumput dirumah kita.” Kecenderungan hati yang tidak puas dengan apa yang kita miliki. Atau dengan perkataan lain hati manusia cenderung tidak dapat bersyukur atas kasih karunia dan berkat yang Tuhan percayakan kepada kita yang menimbulkan keinginan yang salah, yakni mengingini harta milik orang lain. Kadang kala keinginan kita belum tentu sesuai dengan kebutuhan kita. Keinginan itu tidak salah tapi yang salah adalah mengingini yang diluar kehendak Tuhan. Belajar taat dan setia pada Firman Tuhan merupakan kunci untuk mengetahui kehendak Allah. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan (I Tim 6:7,9). Kita akan memiliki merasa aman jika tahu kehendak Allah dalam hidup ini dan jika tidak maka akan muncul pelanggaran, terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

Keinginan untuk kaya akan menimbulkan kejatuhan. Kita akan terjerat dengan ambisi untuk jadi kaya, akan jatuh kedalam pencobaan dan berbagai nafsu yang hampa yang mencelakakan, yang akan menenggelamkan manusia pada keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (I Tim 6:10). Menjadi kaya boleh, ingin kaya jangan. Yudas menginginkan uang 30 keping perak dengan menjual Yesus.


C. LIMA AKIBAT JIKA KITA INGIN KAYA (I Tim 6: 9-10)

I. Keinginan untuk kaya adalah suatu jerat.
Baru pingin aja sudah mendapatkan jerat dan jatuh ke dalam pencobaan berbagai hawa nafsu yang hampa, menyimpang dari iman, menyiksa diri dan berbagai-bagai duka. Kekayaan bukanlah segala-galanya. Namun Tuhanlah yang segala-galanya. Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. (Ulangan 28: 1-3). Kejarlah Tuhan dengan ketaatan, bukan pada materinya.

II. Hidup manusia tidak tergantung kepada kekayaan.
Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." (Lukas 12: 15). Hidup manusia tidak tergantung kepada kekayaannya. Kita butuh uang tapi uang bukan segala-galanya. Carilah Tuhan sebagai sumbernya.

III. Keinginan untuk kaya akan membutakan mata rohani.
Keinginannya yang kuat untuk menjadi kaya akan menghalalkan segala cara, soal kebenaran urusan belakang. Kita akan menjadi buta secara rohani, sehingga kita tidak bisa untuk membedakan mana yang benar mana salah. Keinginan kita seringkali merupakan tipu daya. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.(Mat 13:22). Banyak orang Kristen tidak berbuah karena buta mata rohaninya. Datang ke gereja cuma supaya Tuhan memberkati dia dan bukan berusaha untuk menyenangkan hati Tuhan dengan hidupnya. Yang Tuhan cari adalah hati yang tulus dan jujur dihadapan-Nya.

IV. Tipu daya yang membuat orang tidak bisa bertumbuh dan berbuah .
Kerohanian kita menjadi tidak bertumbuh dan berbuah karena ada roh keserakahan dan roh ketamakan, hati yang mengingini. Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Filipi 4: 11-12. Belajar mencukupkan diri akan menghindarkan kita dari jerat ingin kaya. Hidup Kristen adalah hidup untuk berjuang dalam ketaatan akan perintah Tuhan. Seperti dalam kisah I Raja-raja 21:1-13, cerita raja Ahab yang ketika melihat kebun anggur milik tetangga, Nabot, akhirnya ia timbul hasrat dan keinginan yang begitu kuat untuk memilih dan memiliki kebun anggur itu. Dan atas nasihat Izebel ia melakukan segala niatnya itu. Akibat dari keinginannya itu mengakibatkan kehancuran dan kematian yang mengerikan, mati dimakan anjing. Oleh sebab itu, dengarkan Firman Tuhan baik-baik dan taatilah. Hindari roh ketamakan dan keserakahan. Belajarlah bersyukur kepada Tuhan.

V. Kekayaan sifatnya sementara dan tidak kekal.
Salah satu cara sikap kita dalam menanti kedatangan Tuhan adalah dengan rindu dekat bersama Tuhan. Belajar mendengar isi hati Tuhan dengan baik dan mencari wajahnya dalam hidup kita, maka kasih karunia Tuhan akan turun atas kita.


D. PENUTUP

Hiduplah dengan penuh ucapan syukur dalam segala hal. Dan lakukanlah perintah Tuhan, Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. (Kolese 3: 5).

Keinginan yang salah akan menimbulkan keserakahan. Sedangkan orang yang serakah akan mendapatkan murka Allah. Belajar untuk mengendalikan diri merupakan kunci untuk menghidari keinginan yang salah. Biarlah keinginan kita sesuai dengan keinginan Tuhan, seperti yang Tuhan mau aku ingin perbuat bagi-Mu.